TPM-TWELVE

2027 Words

BAB 12 "Jangan gila kau!" sentak Evander tanpa sadar setelah mendengar ucapan Theodore. "Apa kau menemukan hal lain selain keseriusan di wajahku?!" sentak Theodore lagi kemudian pria itu menghembuskan napas. "Dengar Evander, aku serius. Aku mencintai kakakmu, dan aku tau itu tetdengar gila tapi aku mencintainya." "Dengar, Alaizya tak pernah memiliki kekasih kau tau mengapa?" "Kenapa?" "Karena dia pernah memiliki teman pria dekat di usianya yang ke delapan belas waktu itu, kau tau saat kembali bagaimana kondisi pria itu?" "Bagaimana?" "Tangannya patah." "APA?!" "Ya, Ala yang mematahkannya karena pria itu berusaha mencium pipinya." "Astaga." Theodore membelalakan matanya kaget, pantas saja waktu itu tatapan mata Alaizya seakan ingin menelannya hidup-hidup. "Sekarang dengar Theodor

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD