"Aku mau gugurin anak ini." Mendengar kalimat yang diungkapkan oleh wanita yang duduk menatap televisi dengan pandangan kosong tersebut membuat Andika yang sebelumnya menunduk lesu langsung mendongak dan menatapnya dengan pandangan tidak percaya. Percayalah, sekarnag ini Andika pun sama kalutnya seperti Shireen tapi tidak terbersit sedikit pun dibenak Andika untuk membuang nyawa yang kini tumbuh di dalam rahim wanita yang tidak lain adalah sahabat dari Maisara ini. "Lo sinting? Udah gila ya lo ini? Kita udah berbuat dosa sebagai seorang pezina dan lo mau nambah-nambahin dosa sebagai pembunuh juga? Nggak waras emang lo ini!" Tes....... Air mata Shireen menetes perlahan, begitu lambat namun tidak bisa Shireen hentikan. Dibalik ketenangan yang Shireen perlihatkan sekarang dalam menghadapi