Back to Evidence

1198 Words
Li Shuai mengemudikan mobilnya menuju ke kantor polisi Beishan, pikirannya masih melayang mencoba menyusun puzzle-puzzle mengenai petunjuk baru yang baru saja ia temui. Seribu tanya kembali menghujani pikirannya membuat sebuah pola pertanyaan yang baru. Jika Alex Shen benar-benar dibunuh dan bukan bunuh diri berarti ini adalah sebuah pembunuhan berencana yang telah disusun dengan sangat matang, berarti orang yang membunuhnya adalah orang yang sangat dekat dengan dirinya. Orang yang mengetahui bahwa Li Shuai mengkonsumsi obat tidur..orang yang mengetahui mengenai seluk beluk rumah itu hingga titik-titik mana saja yang tak terpantau oleh kamera CCTV...orang yang mengetahui kebiasaan seorang Alex Shen…..ada sebuah nama yang terlintas di kepalanya sedari kemarin seseorang yang paling mencurigakan di antara yang lainnya, tapi jika ada jalan rahasia maka alibi itu bisa dipatahkan. hanya saja ia masih belum menemukan motif sesungguhnya ,tapi hari ini Li Shuai sudah bisa memperkirakan motif dari pembunuhan berencana ini, kini satu hal terakhir yang ia butuhkan adalah. BUKTI Ya, sebuah bukti kuat yang tak terbantahkan. tanpa adanya bukti kuat semua teorinya itu hanya akan menjadi asumsi belaka. Tiba-tiba sesuatu terlintas di pikiran Li Shuai. Pemuda itu mengerem dengan mendadak membuat mobil yang berjalan di belakangnya ikut berhenti mendadak pula dan nyaris menabrak bagian belakang mobil Li Shuai, Li Shuai menepikan mobilnya ke tepi jalan di tepi jalan, ia kemudian menyalakan ponselnya dan menelepon seseorang,” Hou Yin aku butuh bantuanmu. tolong bawa ahli forensik ke rumah Alex Shen.” “Ahli Forensik?sekarang?” Tanya Hou Yin memastikan. “ya, kupikir aku menemukan barang bukti mengenai kasus ini.” “Benarkah??” suasana di seberang sana yang tadinya terdengar lesu tiba-tiba menjadi sumringah. “Oke aku akan segera kesana dengan ahli forensik.” “Oke kutunggu ya.” Li Shuai memutar balik mobilnya, dan mengemudikannya ke TKP, rumah Alex Shen. ***** Li Shuai telah sampai di depan rumah itu lagi, Kali ini ia memarkirkan mobilnya di dekat lubang yang baru saja ia lalui bersama gadis itu. ia menyalakan lampu senter di ponselnya, menyorot pada semak-semak yang ada di sekeliling lubang itu, ia berjongkok mengamati tanaman merambat yang ada di sekeliling lubang itu, ia menemukan apa yang ia cari, sesuatu yang kemungkinan bisa menjadi sebuah bukti kuat, sepersekian detik ia tersenyum, ada rasa lega karena bila dugaannya benar berarti ia telah memiliki satu bukti kuat di tangannya. Sejam kemudian Hou yin datang bersama dengan Wang Hao, ia melihat Li Shuai duduk berjongkok di sebuah tempat dekat rerumputan sambil menopang dagu, nampak sedang berpikir keras, nyaris seperti sosok patung The Thinker di museum Musee Rodin. “Li Shuai oh Li Shuai, apa yang kau lakukan malam-malam begini di sana?kau sudah seperti anak ayam kehilangan induknya ckckckck.” kata Hou Yin begitu melihat Li Shuai. Sebagai seorang rekan kerja satu tim sekaligus teman dekat seangkatan bisa dibilang hanya Hou yin lah yang bisa bersikap santai kepada Li Shuai, Hou Yin tak pernah nampak tertekan berhadapan dengan Li Shuai kontras jika dibandingkan dengan anggota tim yang lain, meskipun begitu ia tetap menghormati Li Shuai sebagai seorang ketua tim. Li Shuai melirik sekilas ke arah Hou Yin tak menanggapi perkataannya dan segera menatap ke arah petugas forensik yang berada di samping hou yin “Lao Hao maaf mengganggumu malam-malam, tapi kita benar-benar sudah tak punya banyak waktu aku sungguh membutuhkan keahlianmu kali ini.” Kata Li Shuai kepada petugas forensik di depannya, sosok yang sudah sangat familiar baginya. “Ha ha ha tenang saja Kapten Li ini juga bagian dari pekerjaanku, aku siap kapanpun dan dimanapun,” Jawab Wang Hao itu sembari tertawa renyah. “Kapten bukti baru apa yang kau temukan.” Timpal Hou Yin yang sudah sangat penasaran sedari tadi. Li Shuai berbalik dan menunjuk lubang yang tertutup rerimbunan yang ada di belakangnya.” Kau lihat lubang itu?” “Ah aku baru tahu ada lubang tersembunyi di sana! Seru Hou Yin dengan ekspresi tak percaya.” “Dengan ada jalan rahasia ini maka, dugaan kalau Alex Shen murni bunuh diri karena tak ada seorangpun yang teramati di rekaman CCTV bisa dimentahkan, aku baru saja melewati tempat itu, dan lubang itu benar-benar berada di titik buta, Jadi….” Li Shuai menatap Hou Yin dan Wang Hao, mereka dengan segera paham dengan apa yang dimaksud oleh sang kapten. “Jadi kita bisa menemukan terduga pelaku dari jejak yang ada di lubang ini.” Belum sempat Li Shuai menyelesaikan ucapannya Hou yin sudah menyelanya dengan nada bersemangat. “Tepat.” “Dan jika memang benar ini adalah jalan yang digunakan pelaku untuk kabur, maka kemungkinan besar ia akan meninggalkan jejak di sini.” “Jadi semua orang yang DNA atau sidiknya di temukan di tempat ini bisa masuk dalam daftar orang-orang yang harus kita selidiki.” “Uhuk-uhuk...aku juga baru masuk melalui lubang ini, kau akan menyelidiki ku juga.” “.........” Hou Yin terdiam sesaat menatap sang kapten dengan tatapan tajam, beberapa detik kemudian ia tertawa terbahak-bahak.”kapten jadi dari tadi malam-malam begini kau sibuk sendiri bermain-main di lubang kotor ini?” “kau pikir kalau tidak begitu bagaimana aku bisa memastikan mengenai lubang tak terlihat ini.” “Ah satu lagi, jika kau menemukan DNA atau sidik jari seorang gadis bernama Shi Hui kau bisa mengecualikannya juga.” “Li Shuai…..siapa gadis itu?” “Dia seorang wartawan, beberapa jam yang lalu dia juga baru saja masuk melewati lubang ini, jadi pasti DNA dan sidik jarinya akan di temukan di sini.” “What??? gadis??wartawan? Li Shuai sejak kapan kau mengajak gadis berkencan di rumah Alex Chen, caramu benar-benar aneh ck ck ck.” Li Shuai diam tak menanggapi pertanyaan absurd Hou Yin. “Lao Wang kau bisa memulainya sekarang.” Kata Li Shuai. “Haole !.”Wang hao mengeluarkan sebuah sarung tangan dan pinset kecil dari dalam tas yang ia bawa, ia berjongkok di dekat lubang, itu dan mengamatinya dengan teliti, sementara Li Shuai membantu menerangi dengan senter dari belakang. “Bagimana?” “Seperti yang kau katakan. ada beberapa helai rambut dengan warna yang berbeda tertinggal di tanaman menjalar ini, lubang ini sangat sempit dan kasar jadi hampir bisa kupastikan setiap orang yang melewati lubang ini akan meninggalkan jejak.” “Hei Li Shuai, gadis wartawan yang baru kau ajak berkencan di sini tadi, apa warna rambutnya, panjang atau pendek?” tanya Hou yin dengan santai, ia benar-benar merasa puas menggoda sahabatnya satu ini. Shi Huai hanya diam sambil memelototi Hou yin yang nampak tak merasa berdosa sama sekali. Wang Hao mengumpulkan beberapa jejak yang bisa dikumpulkan memasukkannya ke dalam plastik sudah ia siapkan, tak butuh waktu lama proses itu selesai. “Aku akan segera mengirimkannya ke lab forensik dan melaporkan hasilnya padamu.” “Xie xie Lao Wang, aku menunggu kabar darimu” **** Li Shuai dan Hou yin telah kembali ke kantor polisi untuk melanjutkan investigasi malam ini. “Li Shuai, gadis itu… ah siapa namanya tadi Shi Hua? Shi Shi? Si Hui? ah iya Shi Hui! dia wartawan mana? bahkan setelah beberapa jam Hou yin masih saja memburu Li Shuai dengan berbagai pertanyaan.” “............” “Bì zuǐ.” respon Li Shuai singkat sembari melenggang pergi masuk ke dalam kantor kepolisian Beishan. “hmmmm Li Li Shuai oh Li Shuai kau telah menyia-nyiakan kesempatan berharga.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD