“Ini untukmu,” ujarnya menyodorkan sesuatu ke arah Gamal. Deg! “Kau baik-baik saja? Apa kau ada masalah?” tanyanya sekali lagi. Gamal hampir tidak berkedip melihat kecantikan dibalik kesederhanaan wanita ini. Entah kenapa, bola matanya sangat indah, pikirnya. “Hey? Kau baik-baik saja?” tanyanya menyapa sekali lagi lalu menyodorkan makanan itu ke arahnya, seraya membuatnya sadar. Glek! Dia langsung tersadar dan menggelengkan cepat kepalanya. “Aahh, ya … aku—” ucapan Gamal berhenti mendadak, mengambil bungkusan dan minuman yang disodorkan ke arahnya. “Kencana?! Kami mau beli! Tolong, cepat! Sebelum kelas kami masuk!” teriak seseorang yang berada disana, di dekat gerobaknya. Dia menoleh ke belakang, kemudian berdiri. “Ah ya! Sebentar! Aku kesana!” ba