Seorang gadis tampak berjalan cepat ke arah mereka. Lihat wajahnya? Dari kejauhan saja sudah terlihat jelas kalau wajahnya sangat kesal sekali. Secepat kilat Gamal menyendok beberapa siomay ke mulutnya hingga penuh, di segera beranjak dari duduknya. ‘Astaga! Embun, Embun, Embun! Sedang apa dia disini?! Apa dia tidak tahu aku kelaparan?!’ bathinnya hendak mengumpat sang Adik. Pasalnya, dia baru saja mengakui pada Kencana bahwa dia bekerja dengan gadis bawel dan cerewet itu. “Dia mencarimu,” ujar Kencana ikut berdiri dan melihat ke arah gadis yang kini semakin dekat dengan mereka. Dia berjalan sembari memegang, menarik tali ransel yang menempel di punggungnya. Kedua bibir Kencana menyungging tipis. ‘Gadis ini lagi. Dia memang terlihat cantik sekali,’ bathin