9-Azam Kenapa

2170 Words

Jemariku saling tertaut dan meremas dengan kuat, dadaku terasa sesak. Ah ada apa denganku? Kenapa bisa begini? Raungku dalam hati. Ingin menyapanya, tapi lidah ini rasanya kelu. Ingin kabur saja dari hadapannya, tapi kaki ini rasanya lemas seakan tak bertulang. Awas kamu Fadil! Kenapa kamu meninggalkanku sendirian, apalagi dalam kondisi pria di hadapanku ini yang terlihat sedingin salju abadi di antartika. Sekecut buah asam yang masih muda, dan apa itu? Raut wajahnya begitu tidak enak dipandang, ih serem! Dia menatapku dengan tatapan tak bersahabat, bahkan tak mengeluarkan sepatah kata pun. Dia kenapa sih? Aku hanya menghela nafas gusar, cemas memikirkan apa yang sebenarnya terjadi padanya. Karena itu, bisa saja berdampak kepadaku juga kan? Dengan dinginnya, dia menggenggam tanganku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD