14-Berdebat dengan Sabrina

2073 Words

14-Berdebat dengan Sabrina Azam memepet terus tubuhku, hingga aku terjatuh di atas tempat tidur. Dia mulai melepaskan pagutannya, mengungkungku dan menatapku lekat. Glek Susah payah kutelan salivaku. “Aku mau kuliah!” dengan cepat mendorong dadanya, aku berdiri. Dia pun menegakkan tubuhnya. “Tolong siapkan pakaian kerjaku, dan juga sarapanku,” setelah berkata, dia langsung masuk ke dalam kamar mandi. Apa dia marah ya? Aku bergumam dalam hati. Lalu segera masuk ke dalam walk in closet untuk menyiapkan pakaian untuknya. Lalu, kusimpan di atas tempat tidur. Setelahnya, aku ke dapur. Di dalam kulkas besar itu, sudah tersedia banyak bahan makanan. Aku bingung mau masak apa, karena tidak tahu apa kesukaan Azam. Kuputuskan membuat nasi goreng dengan sayuran, sosis, bakso dan daging a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD