29-Pertama dan Satu-satunya

2321 Words

29-Pertama dan Satu-satunya (Pov Author) Azam berusaha mempertahankan raut wajahnya yang kentara sekali sedang bahagia, baper dan salah tingkah. Bahkan, pipinya sampai merona seperti tomat yang kelewat matang. Ah dasar Azam! Ayda tersenyum senang, ya dia sangat bahagia melihat suaminya yang terlihat bahagia. Dia merasa sudah dimaafkan saat ini. “Ayo do’a dulu,” ujar Ayda dengan seulas senyumnya. Azam pun, segera memimpin do’a tanpa banyak berkata ataupun menyanggah perkataan Ayda. “Ayo buka mulutnya anak mama,” ujar Ayda dengan nada bercanda. Azam memasang raut pura-pura marah dengan bibir yang mencebik. Tapi, dalam sudut hati terdalamnya, dia begitu bahagia saat ini. Dengan suka cita, Ayda menyuapi sang suami yang sudah dilabelinya bayi besar. Ya bayi besar kesayangannya, hehehe.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD