Pria baik sesungguhnya

1175 Words

Teriak demi teriakan Dirga masih menggema di telinga Zia yang saat ini masih berjalan menyusuri jalan. Gadis itu merasa sangat lelah, tapi dia tidak ingin pulang kerumah. Kata rumah subsidi Dirga tadi melukai hatinya. Apa-apaan pula dia mengatakan hal itu, bukankah dulu dia sendiri yang meminta dia dan Bik May tinggal bahkan sampai mengganti nama kepemilikan rumah. Lalu apa sekarang? Pria itu mengatakan hal sekeji itu padanya? Cih! Zia membenci Dirga. Ucapan pria itu tidak semanis wajahnya. Bik, kau benar. Wajah belum tentu jaminan. Tapi ucapan sudah tentu kepastian. Tentang bagaimana karakter dan sifat seseorang tanpa harus mengenal mereka dengan waktu lama. "Arghhhh! Duda Toge! Buncis! Terong peot! Siapa juga yang mau menikah denganmu! Kau pikir aku mau dengan duda alot sepertimu hah?"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD