Uji Mental

1454 Words

"Oke, Zia. Anggap saja kau akan ujian mental hari ini!" ucap Zia seraya tersenyum lebar. Menarik nafas panjang kemudian membuangnya kasar. Zia tidak bisa bayangkan tingkah apalagi yang akan dilakukan duda itu. Apapun itu Zia berharap kewarasan dan kesehatan jantungnya masih tetap terjaga, setidaknya sampai lusa tiba. "Ah, Bibi. Tidak pernah aku menginginkanmu cepat pulang semenggebu ini." Setelah membayar es krim dan merapihkan sedikit pakaian, Zia sudah berjalan menuju kantor Dirga. Dan tidak butuh waktu lama, gadis itu sudah tiba di parkiran. Berjalan sedikit tertunduk menuju reseprionis. "Ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis saat Zia sudah ada di depannya. "Ahm, saya mau bertemu dengan tuan Dirga," tutur Zia sopan. "Tuan Dirga?" Mata resepsionis itu sedikit melirik Zia. "Ap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD