When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Yudha bersama LAPKAR menggunakan mobil dinas yang disediakan oleh Kota Emas Wentira melesat dengan cepat menuju lokasi yang pria garang itu tunjukan. Dengan arahan si pria garang, akhirnya mereka tiba di toko alat musik milik Lagompuyu Yentempole. Mata orang-orang yang berada di sekitaran toko dan juga orang-orang yang hanya sekedar lewat, kini tertuju pada iring-iringan mobil LAPKAR yang berhenti tepat di depan toko. Yudha dengan cepatnya turun dari mobil diikuti dengan anak buahnya yang lain. "Bio, amankan area sekitar. Jangan sampai ada jalan bagi mereka untuk kabur," perintah Yudha pada anak buahnya yang bertampang orang baik. "Siap, Kapten." Bio dan anggota LAPKAR dengan pangkat lebih rendah langsung berkeliling untuk mengepung toko musik milik Lagompuyu Yentempole, sedangkan Yud