When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sejak pagi, Langit terlihat menekuk wajahnya. Pasti perasaannya sedang kurang baik hari ini. "Ada apa denganmu? Kenapa kamu menampilkan ekspresi wajah seperti itu?" tanya Bumi yang duduk di sebelah Langit. Saat ini, mereka baru saja akan memulai kegiatan sarapan pagi mereka. "Aku baik-baik saja," jawab Langit ketus dan lalu kembali menatap ke arah Bintang, Awan dan Semesta yang ada di sebelah kirinya. Bumi pun ikut melihat ke arah yang Langit lihat. Terlihat olehnya, Semesta yang sedang bercanda dengan Awan dan juga Bintang dengan riang dan penuh tawa. Ia kemudian kembali menatap Langit yang tampak cemburu dengan ketiga orang yang ada di sana. Bumi pun akhirnya sadar kalau sebenarnya Langit cemburu pada Bintang dan juga Awan yang pagi ini tampak sangat dekat dengan Semesta. "Kamu cembu