When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Tapi, tepat saat kedua pihak hampir melancarkan serangan mereka satu sama lain, tiba-tiba saja suara sang Raja Bangsa Ular Cincin menghentikan semuanya. "Hentikan!" Baik Raga, Agro, Bumi maupun Godo langsung menghentikan serangan yang akan mereka lancarkan, mereka juga langsung menatap ke arah sumber suara yang menyuruh mereka untuk berhenti. "Ayah," kata Godo. Anak yang berbakti itu langsung memberikan hormat pada sang Ayah. Sang Raja pun terlihat senang karena Godo masih dalam keadaan yang baik-baik saja. "Syukurlah, Nak, kamu baik-baik saja," kata sang Raja. Kini di hadapan mereka telah berdiri sosok siluman ular bertanduk dengan rupa seperti Godo, namun memiliki sebuah permata ruby yang memancarkan spirit kuat di keningnya. Ia datang ditemani oleh beberapa orang pengawalnya yang