BADDAS 35

1031 Words

Tawa para gadis terhenti kala melihat Harris berdiri di ambang pintu. Mata laki-laki berbadan tegap itu melihat seluruh isi ruang Asrama seperti sedang mencari sesuatu. "Maaf, Pak apakah ada yang bisa kami bantu?" Christina mendekat. Walau bagaimanapun Harris tetaplah guru yang harus mereka hormati. Sebenci apa pun anak-anak gen 9 kepada dia, ketika berada di depannya tetaplah harus hormat dan patuh. "Mana yang lain?" tanya Harris. "Siswa laki-laki?" tanya Christina. Harris hanya memberikan anggukan sebagai jawaban. Dia seperti sedang bingung atau lebih tepatnya mencari kesalahan anak-anak gen 9. "Mereka keluar, Pak." Peach yang menjawab dari dalam. "Baiklah, terima kasih, biar saya cari di luar saja." Tidak ada komentar sampai lima menit berlalu, mereka tanpa aba-aba tertawa karen

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD