“Kamu jadi impiannya mau buka butik sendiri?” Keisya menganggukkan kepalanya ketika Sean bertanya hal itu. Mereka baru saja selesai makan malam dengan Sean membeli makanan dari luar. “Jadi, tapi butuh modal besar deh kayaknya Bang. Kerja dulu kali ya sambil ngumpulin uang terus di buka kalau uangnya terkumpul.” “Emang Ayah kamu nggak mau kasih modal?” Keisya mengedikkan bahunya. “Nggak tahu, nggak pernah nanya juga. Lagian aku nggak mau ahh minta sama Ayah, mau usaha sendiri. Iya kalau di dukung, Abang tahu sendiri aku mau kuliah di jurusan ini juga karena maunya Ayahkan. Katanya mau gantiin Ayah di perusahaan, mana aku mau. Nanti Kavindra aja deh yang gantiin Ayah atau Kyra lebih cocok.” “Tapi kalau nunggu mereka masih lama lagi, yang paling dekat cuma kamu aja.” “Lagian Ayah juga be