Chapter 2

991 Words
Lagi dan lagi, Keyra menonton acara mukbang dimana youtuber favoritnya sedang menikmati aneka seafood yang diolah sedemikian rupa. Keyra hanya mampu menggigit bibir, sebenarnya ia mampu membeli makanan seperti itu. Hanya saja jika ia memakannya, berat badannya akan naik seketika dan menggagalkan diet yang telah ia lakukan selama ini. Bastian merebut ponsel milik Keyra ketika gadis itu semakin tersungut-sungut.  “Ngapain nyiksa diri loe sendiri sih?”  Bastian mematikan ponsel Keyra dan memasukkannya ke saku celananya. Jika sudah demikian, Keyra tidak bisa lagi merebut ponselnya.  “Bas, kapan yah gue bisa makan segitu banyak tanpa harus mikir gue bakalan gendut apa gak?” “Laper Bas, gue laper” Keyra merengek. “Gue pengen makan seafood kayak gitu Bas.”  Keyra tiba-tiba menampar pipinya sendiri.  “Gak boleh, gak boleh, sadar napa” ucap Keyra dengan frustasi.  “Makanya berenti nontonin video kayak gitu. Nonton yang lain aja, nonton berita atau nonton bola, atau temenin gue nonton…”  Bastian menjeda ucapannya sendiri sambil menatap Keyra dengan tatapan nakal. “Nonton film m***m maksud loe” ucap Keyra dengan ketus.  “Dari pada loe nyiksa diri loe nontonin orang makan. Kalo nonton film mah gampang Key, kalo pengen kan bisa main sama gue. Gue bakalan bikin loe puas. Loe gak perlu takut gendut, malahan loe bisa bakar lemak kalo main sama gue.” Bastian semakin gencar memancing Keyra. Keyra tak memperdulikan ucapan Bastian, gadis itu malah mengambil remot dan memindahkan channel TV. Tak ada acara TV yang disukai oleh Keyra, jadilah ia hanya memindah-mindahkan channel. Karena merasa pancingannya gagal, akhirnya Bastian berbaring di pangkuan Keyra. Keyra hanya memakai hotpants sehingga kepala Bastian menyentuh kulit paha gadis itu. “Key…” panggilan Bastian berlalu begitu saja.  Keyra sedang enggan meladeni Bastian yang ujung-ujungnya selalu memintanya untuk melakukan hubungan s*x.  “Key…” Bastian mencoba lagi, namun masih tak dijawab oleh Keyra.  Bastian kemudian mengubah posisinya dengan tengkurap, bibirnya mulai menjelajahi paha mulus Keyra. Awalnya Keyra hanya diam, namun lama-lama Keyra mulai terpancing juga dengan sentuhan Bastian. Keyra menggigit bibir agar ia tidak mendesah, jika sampai ia mendesah Bastian akan semakin gencar menyentuhnya. Keyra mendecak kesal saat Bastian semakin gencar menggerayangi pahanya. Keyra mendorong Bastian dan mengambil bantal sofa untuk menutupi pahanya. Bukannya berhenti, Bastian malah berganti ke area leher Keyra. Keyra yang sudah mulai tak nyaman dengan sentuhan Bastian akhirnya memukul kepala Bastian. Bastian menatap wajah Keyra dengan tatapan memelas. “Gue gak suka yah loe kayak gini Bas. Kan udah berkali-kali gue bilang, gue gak mau ngelakuin ini.”  Bastian menghela nafas dengan berat lalu mengangguk dengan frustasi. Bastian kembali berbaring di pangkuan Keyra yang dilapisi bantal sofa. Keduanya tidak saling berbicara, keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing. Setelah lama terdiam, Bastian menggenggam tangan Keyra. Keyra tak menolak. Namun, Bastian malah mulai menciumi tangan Keyra. Awalnya hanya mencium punggung tangan Keyra, lama-lama ciumannya menjalar ke sekujur lengan Keyra. Keyra menghempaskan tangannya yang digenggam oleh Bastian. “Bastian ih, susah banget dibilangin.”  Keyra mendorong kepala Bastian dari pangkuannya dan meninggalkan Bastian menuju kamarnya. Bastian mengikuti Keyra yang sudah meringkuk di bawah selimut. Bastian ikut berbaring dan memeluk Keyra dari belakang.  “Key…”  Keyra menghempaskan tangan Bastian yang memeluknya. Keyra tiba-tiba bangkit dari tempat tidur.  “Kalo loe kayak gini terus, gue balik aja Bas” ucap Keyra dengan nada tinggi.  Bastian mengusap wajahnya dengan kasar.  “Maafin gue Key.”  Bastian menarik tangan Keyra dan menepuk-nepuk bantal agar Keyra kembali berbaring.  “Gue salah Key…jangan marah yah.”  Keyra kembali berbaring. “Key…jangan marah yah. Key…gue sayang sama loe. Key…Key…” panggilan Bastian tidak dihiraukan oleh Keyra.  Keyra malah menarik selimut untuk menutupi wajahnya.  “Key…udahan dong marahnya, Key…jangan kayak gini yah. Key…please bicara sama gue Key…”  Bastian menyingkap selimut yang menutupi wajah Keyra. Gadis itu memejamkan matanya karena enggan melihat Bastian. “Key…jangan marah lagi dong…loe tau gue gak bisa kalo loe diem-diem gini. Key…Key...sayang…sayang…sayaaaang…”  Keyra membuka matanya.  “Jangan marah lagi yah, mau gue masakin gak? Mau makan sesuatu gak sayang?”  Keyra menghembuskan nafasnya dengan kesal. “Kenapa bahas-bahas makanan sih, udah malem gini Bas. Loe tuh nyebelin banget sih, udah tau gue diet. Masih aja ngomongin makanan.”  Bastian terkekeh, “Soalnya loe diemin gue mulu sih. Jangan marah yah sayang, gue sakit Key kalo loe diemin gue.”  Keyra kembali memejamkan matanya. “Jangan gangguin gue Bas, gue pengen tidur” ucap Keyra karena Bastian tak henti-hentinya mengecup keningnya.  “Love you Key”  Sebuah ciuman mendarat di bibir Keyra, hanya ciuman singkat.  “Key gak cuci muka dulu? Loe belum pake krim perawatan loe kan?”  Mata Keyra terbuka seketika. Ia hampir saja lupa dengan rutinitas malamnya. “Cuci muka gih, gue balik ke kamar gue.”  Keyra menatap Bastian, Bastian lalu tersenyum.  “Gue pengen mandi Key.”  Keyra melirik jam di atas nakas.  “Semalam ini Bas? Bukannya tadi loe udah mandi?”  Bastian terkekeh, “Dari pada gue tersiksa Key, gue harus mandi air dingin biar gak tegang melulu.” Keyra mengangguk tanda bahwa ia paham maksud Bastian.  “Bas” panggil Keyra sesaat sebelum Bastian keluar dari kamarnya. “Abis mandi loe tidur sama gue yah.” Bastian mengangguk. “Tapi, gak boleh minta jatah lagi”  Bastian tertawa. “Siap sayang” Bastian menutup pintu kamar Keyra. Bastian tak jadi ke kamarnya untuk mandi, ia malah duduk di sofa di depan TV. Bastian terkekeh mendengar Keyra mengajaknya tidur bersama.  “Apa gunanya gue mandi Key kalo loe ngajakin tidur bareng. Abis mandi yah tegang lagi karena tidur berdua sama loe.”  Bukan mandi yang dibutuhkan Bastian saat ini, Bastian butuh jurus pertahanan diri level dewa. Usai mencuci wajahnya, Keyra keluar dari toilet.  “Gak mandi Bas?” tanya Keyra saat menemukan Bastian yang sedang berbaring di atas ranjang. Bastian hanya menggeleng “Loe gak bakalan minta lagi kan?” Keyra mulai curiga.  “Gak Key, kan gue udah janji tadi.” “Halaah, berapa kali loe janji sama gue Bas, katanya loe gak bakalan minta-minta jatah lagi, tapi tetep aja ujung-ujungnya loe minta juga.”  Bastian tersenyum tanpa dosa.  “Susah banget nahannya Key, sumpah sakit banget tau gak. Loe gak ngerasa sih.”  Keyra bergabung dengan Bastian di tempat tidur usai memakai krim perawatan malamnya. “Bas, beliin gue tiket dong, tapi loe ikut juga yah” tiba-tiba Keyra mengalihkan pembicaraan.  “Mau kemana Key?”  Bastian berbaring menyamping untuk melihat wajah cantik Keyra.  “Pengen ke Lombok. Ngikut Jena sama Albert yang pra-wedding disana. Feli sama Nella juga mau ikut.”  Bastian menghela nafas panjang. “Gue kirain loe ngajakin liburan berdua Key.” “Jadi gak mau Bas?”  Bastian segera menggeleng. “Mau sayang…mau Key, buat loe apasih yang gak. Gue cuma ngira tadi loe ngajakin liburan berdua, gue kira diajakin honeymoon.”  Keyra memukul lengan Bastian.  “Susah banget ngomong sama loe Bas, ujung-ujungnya pasti loe mikirnya gituan terus.” **** 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD