Gue nggak mau tahu ya, bulan depan gue harus nikah sama dia. Singkirkan semua penghalang yang halangi jalan gue, terutama asisten pribadinya dia. Gue muak sama manusia itu, setelah semua penghalang itu hilang gue yang akan pegang kendali semuanya.” Perempuan itu tersenyum miring.
Laki-laki itu mengepalkan tangannya kuat. “Lo nggak tahu ya, anak buah dia itu udah di sebar kemana-mana. Dan gue nggak mungkin bisa bantu lo lama lagi, gue juga pengen dia menderita tapi gue juga harus buat nama gue bersih. Ingat ya, semua bukti-bukti lo itu masih ngambang diman-mana. Kalau lo mau maju satu langkah lagi, harus berpikir dua kali. Main lo itu kurang halus, masih banyak kesalahan-kesalahan yang harus gue selesaikan. Kalau lo mau selamat, tunggu sampai minggu depan. Kembaran gue itu pinter, anak b
