“Pernikahannya dimajukan jadi lusa, Sa, itu kesepakatan papa sama ayahnya Agni. Berkas-berkasnya udah kamu ajuin kan ke KUA, lagian papa udah konfirmasi kok kalau tanggal nikah kalian dimajukan. Kamu tenang aja, semua urusan sudah papa serahkan sama sekertaris baru kamu. Katanya Langit resign kan? Terus Adhit jadi sekertaris baru kamu sekarang,” ucap Raka dengan tersenyum ia menepuk bahu anaknya itu perlahan.
Angkasa mengerutkan dahinya tajam. “Maksud papa, lusa aku nikah? Sama Agni? Papa nggak bohong? Nggak lagi becanda kan, Pa?”
“Enggak, Kasa, kenapa kamu mau batalin pernikahan kamu? Kamu itu tinggal terima jadi aja, Sa, udah kamu masuk kamar terus mandi aja. Jangan berpikiran macam-macam,” jawab Raka dengan mendorong bahu Angkasa.
Angkasa melangkahkan kakinya menaiki satu persatu a
