40. Secerca harapan atau?

535 Words

“Sa, kamu jemput papa di bandara ya. Mama mau jemput ada Tante Ferdiana sama Om Remon di sini.” “Iya, Ma. Aku di jalan ke restoran nih, nanti aku suruh Langit aja ya? Soalnya ada rapat penting mendadak, Ma." “Iya, nggak papa. Kamu hati-hati ya, Sa.” “Iya, Ma, aku matiin ya telponnya. Nanti kalau udah selesai aku langsung pulang ya.” Angkasa menepikan mobilnya terlebih dahulu, ia mencari nomor Langit. Berkali-kali ia mencoba menelpon laki-laki, namun jawabannya hanya dari mbak-mbak operator. “Lo kemana sih, Lang? Ngilang terus kerjaannya, heran gue.” “Terus gue kemana dulu coba? Masa jemput papa? Terus rapatnya gimana, bisa-bisa gue lengser jabatan kalau nggak datang. Maaf ya, Pa, Kasa ke restoran dulu. Palingan Papa masih di dalam pesawat kan, belum mendarat pastinya. Jadi, Kasa pil

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD