Chapter... 58 : Membunuh Tanpa Kasihan

1036 Words

"Pa-paman!" Melihat Qi Tianyi meninggal di tangan Chu Xiang, Qi Luo meraung murka. Meski bukan orang tua kandungnya, sosok Qi Tianyi sangat berarti bagi Qi Luo. "Aku akan membunuhmu!" Melepaskan diri dari Hou Yue, Qi Lou melesat dengan tombak di tangannya. "Tombak penebas alam!" Sebuah ombak yang tercipta dari kumpulan Qi bergerak menghunjam tempat Chu Xiang berdiri. Namun serangan seperti itu sama sekali tidak berarti, hanya dengan mengayunkan tangan Chu Xiang menghapus jejak serangan seolah tak pernah ada. Perbedaan antara petarung master dan juga petarung grandmaster bukan suatu yang dapat dipandang sebelah mata. Wajah Qi Luo menjadi pucat, tapi amarah masih terpampang jelas. Teknik penebas alam merupakan serangan terkuatnya, tapi dapat diatasi dengan satu ayunan tangan. Kesempa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD