Tembok Pertahanan Runtuh

1160 Words

Nadia keluar dari mobil, bersamaan dengan Abimana. Matanya berpendar melihat ke sekelilingnya. Dia baru sadar, jika Abimana mengajaknya ke sebuah danau. Nadia tidak mengerti, mengapa Abimana mengajaknya datang ke tempat tersebut siang-siang begini. Bahkan kalimat terakhir yang pria itu ucapkan terdengar ambigu bagi Nadia. Dia sama sekali tidak paham. Wanita itu berjalan mengikuti Abimana yang lebih dulu melangkah mendekat ke pinggir danau. Keadaannya sedikit sepi. Hanya ada beberapa orang yang bisa dihitung menggunakan jari saat ini. Sebab masih siang hari dan hari ini memanglah hari sibuk. Siang-siang begini kebanyakan orang sedang bekerja dan bersekolah. Wajar jika di tempat umum ini terlihat sepi. Hanya segelintir orang saja yang berada di sekitar sana termasuk mereka berdua. "Pak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD