Sebuah apartemen bernuansa manly, dengan dinding bercat putih, yang sengaja dipadukan dengan kertas dinding berwarna abu tua dan abu muda, mulai menyapa indera penglihatan Senja, setelah pintu apartemen unit 1822 B, berhasil terbuka. Harum maskulin dari parfum yang dipakai oleh sang pemilik rumah, pun, masih terhidu begitu dominan, bercampur pengharum ruangan yang disemprotkan secara otomatis setiap lima belas menit sekali. Pada bagian ruang tengah apartemen tersebut, satu set sofa dengan motif garis berwarna abu tua dan putih, masih tertata begitu rapi, menghadap pada televisi berukuran lima puluh dua inch, yang terpasang pada dinding ruangan. Nakas-nakas kecil berwarna putih pun turut serta mengisi setiap sudut apartemen eksklusif milik Sharga, dengan beberapa bingkai foto dirinya keti