"Humaira, apa maksud kamu berkata seperti itu? Aku tidak seperti yang kamu pikirkan." isak Nafisah pelan. "Oh ya? Cih.." Humaira merasa stok kesabarannya sudah habis. "Kamu nggak perlu jadi perempuan yang sok suci Nafisah! Kamu kan, wanita yang pernah menjadi wanita malam dan jual diri ke Papa aku? Aku tahu semuanya dari Mama aku! Mama aku yang pernah memergoki kalian di kamar hotel waktu di masalalu! Kamu pikir perceraian orang tua aku nggak bikin hatiku hancur?! Kamu bahagia hari ini, sementara ada hati keluarga lain yang sedang tersakiti akibat kelakuanmu di masalalu! Kamu nggak tahu betapa sakitnya aku menjadi anak brokenhome!" Nafisah memundurkan langkahnya. Raut wajahnya berubah menjadi pucat. Sementara Danish menyadari ekspresi wajahnya. "Nafisah.. " Danish menatap Nafisah deng