"Mbak Keyra, ya?" Keyra menoleh, menatap seorang pria yang menghampirinya. "Iya saya Keyra, ada apa ya?" "Saya Roma, yang diminta tuan Bian menjemput anda di sini. Kalau begitu mari ikut saya ke mobil," aja pria bernama Roma itu. Mendengar nama Bian disebut Keyra pun mengangguk patuh, dia mengikuti langkah pria di depannya. Pintu mobil terbuka, Keyra buru-buru masuk. Malam ini dia memang menepati permintaan Bian karena tadi mereka sudah mencapai kata deal. Entah apa yang akan terjadi nanti, Keyra sama sekali tidak tahu. Sebetulnya tadi sebelum ke luar dia juga tidak mendapat izin dari Airin. Entahlah, tidak biasanya wanita itu melarang. Selama diperjalanan Keyra hanya diam sambil melihat ke arah jendela. Dalam otaknya dia terus mengira-ngira apa yang akan Bian lakukan nanti. Sekitar se