"Pak, ini sarapannya.."
Cici meletakkan sepiring nasi dan segelas air putih di meja ruang kerja Raiden. Jujur, perasaannya tatkala memasuki ruangan ini sedikit gugup. Ia menggantikan tugas Bagus yang seharusnya mengantar sarapan untuk bos mereka.
"Kenapa kamu yang antar? Mana Bagus?" tanya Raiden yang sudah Cici tebak sebelumnya.
Dengan sopan Cici menjawab apa adanya, "Bagus sedang keluar sebentar, Pak. Membeli bahan makanan yang kurang."
Secara tidak langsung mendengar karyawannya ada yang teledor, Raiden mengembuskan napas dan memberi nasehat, "Lain kali lebih teliti, supaya tidak bolak-balik ke pasar."
Cici mengangguk patuh. "Baik, Pak.."
Raiden menatap Cici dengan sebelah alis terangkat karena Cici tak kunjung pamit undur diri. Ada urusan apalagi Cici setelah tugasnya menganta
