Ellie terbangun, dan saat aroma disinfektan kembali menerpa hidungnya, Ellie menjadi takut. Dia takut jika mimpi buruknya menjadi kenyataan. Perlahan Ellie bangkit, dan air mata dengan cepat menggenang di matanya, saat melihat pria yang bergelung tertidur nyenyak menjaganya di sofa, adalah Max. Melihat sosok Max ada di dekatnya, hanya berarti satu. Semua kejadian di bandara Schwechat adalah nyata, bukan mimpi buruk seperti harapannya. Tidak mungkin Raven akan membiarkan pria lain berada di kamarnya, jika dia sedang dalam keadaan baik. Ellie memejamkan mata, mencoba untuk mencerna kembali ingatan menyakitkan itu. Semua berita yang disampaikan Max adalah kenyataan. Ellie memandang tubuhnya, yang masih memakai gaun merah itu. Jadi memang benar... "Raven..." Ellie tidak sanggup mengucapka