Setelah kepanikan yang membuat otak Raven buntu, mereka berdua menjalani sisanya dengan lebih tenang. Tidak banyak drama yang terjadi selama perjalanan ke rumah sakit. Matteo yang menyetir mobil, sementara Raven menemani Ellie di kursi belakang. Sepanjang jalan, Raven tidak pernah melepaskan tangan Ellie. Tangan itu kini sudah berbekas merah, karena Ellie selalu meremas kencang setiap kali kontraksi datang. Semakin lama, semakin sering. Perlahan Matteo menepikan mobil di pintu IGD. Di sana Vero sudah menunggu dengan kursi roda. Matteo yang menghubunginya tadi, sebelum mereka berangkat. "Rupanya mereka sudah tidak sabar ingin melihat dunia." kata Vero. Ketika Ellie turun dari mobil. "Padahal aku berharap mereka memiliki sifat penyabar," ujar Ellie. Raven segera saja tersenyum meski wa