Ellie merapatkan selimut, saat merasakan tangannya tersentuh udara dingin. Dia juga berbalik, mencari ruang hangat, yang sedari tadi meliputi punggungnya. "Hmmm...." Sambil mendesah nyaman, Ellie mengeratkan pelukan pada bantal---Ellie mengerutkan kening, karena bantal yang ada dipelukannya, berukuran tidak normal. Dan meski belum membuka mata, dia bisa merasakan kalau bantal itu bernafas. Menarik nafas lebih dalam lagi, hidung Ellie kini dipenuhi aroma yang selama ini mencoba untuk dihindarinya. "Aku bisa mendengar nafasmu yang mulai memburu. Tidak ada gunanya kau berpura-pura tidur." Suara Raven yang berat dan serak, terdengar begitu dekat di telinganya. Mata Ellie terbuka lebar seketika, dan mendapati jika bantal hangat, yang dipeluknya dengan begitu erat, adalah Raven. "Aaaaghhh!