Kaki Ellie gemetar kedinginan, setelah beberapa saat berlari. Panjang rok yang dipakainya hanya sedikit melebihi lutut. Beruntung tubuhnya sedikit terlindung, Ellie memakai mantel rajut. Meski tipis, setidaknya dia tidak akan seketika membeku di luar. Ellie berjalan tanpa arah, mengikuti insting tumpul yang entah membawanya kemana. Pikirannya pekat oleh kabut kemarahan dan benci. Beberapa kali Ellie mengusap keningnya kasar. Dia ingin menghapus ingatan mengerikan yang tadi dilihatnya. Namun gerakan fisik itu tentu tidak berakibat apapun. Ingatan tentang tubuh wanita yang mulus bersih tanpa penutup itu, terus berkelebat tanpa henti, dan Raven... Ellie menghentikan langkah, bersandar pada tonggak batu yang ada di pinggir jalan, sambil mencengkeram mantel di dadanya erat-erat. Erangan ya