Inges terus menyusuri jalanan kota itu mencari ke alamat yang akan dikunjunginya. Sungguh lelah yang dirasakan ketika berjalan di bawah terik matahari, sudah hampir setengah hari ia mencari alamat yang ditujunya tapi belum juga ia temukan. Badannya sudah terasa begitu lemas karena ia belum mengisi perutnya sedari pagi. Dengan langkah gontai ia terus memaksakan kakinya melangkah. "Ternyata kota ini begitu besar juga, dasar bodoh seharusnya aku meminta sedikit pinjaman uang pada Radit kemarin sebelum meninggalkan rumahnya!" gumam Inges mengumpat pada dirinya sendiri karena dia tidak memperhitungkan segala sesuatu dengan benar. Orang-orang terus memperhatikan penampilan dirinya yang kini tengah berdandan ala-ala gadis sosialita namun ia bahkan hanya seorang pejalan kaki yang terlihat seper