"Indah bukan?" sapa sebuah suara dengan lembutnya, Inges tetap bergeming karena dia tau siapa pemilik suara itu. Dasar manusia kutub sebentar kasar, sebentar lagi lembut, sebentar marah,sebentar baik. Ish apa sih maunya? Cerca Inges dalam hati. "Berhentilah berdiskusi dengan hati mu, bicara langsung saja padaku. Aku tau kau sedang memaki ku!" lanjutnya lagi dan kini Raden sudah duduk di kursi samping Inges. Inges hanya menoleh dengan sorotan mata tajam. "Jelek sekali wajahmu, bangunkan aku ketika pintu pesawat itu terbuka. Aku mau tidur!" perintahnya seenak hati. Inges masih tidak menjawab namun dia tetap mendengarnya dengan patuh, dan sekarang kepala si kutub itu sudah bersandar di bahunya dengan mata yang sudah terpejam. Raden benar-benar tertidur. "Wah wah ternyata pak Surya menta