13

1039 Words

13 "Kakak ini bikin malu saja." Dul menatap Sani dengan tatapan tak suka. Ia dekati adiknya yang tiba-tiba berdiri di depan kamarnya. "Bikin malu kamu? Gak ada hubungannya sama kamu kan apa yang aku lakukan?" "Mempermalukan kakak sendiri!" "Terserah aku, toh aku yang malu ngapain kamu ngurusin aku." "Kakak itu laki-laki!" "Lah emang iya, sejak kecil emang laki-laki apanya yang aneh?" "Kehormatan laki-laki terletak di lisannya, di mulutnya, dulu nggak mau sama Kak Nurul meski Kak Nurul sampe ngejar-ngejar lah sekarang setelah bikin malu bapak ibu malah ngejar Kak Nurul balik sampe kami yang rapat ditungguin, Kak Nurul loh nggak mau kakak antar pulang, kan dia bawa motor." "Heh Sani, terserah akuuu, aku yang ngelakuin semua kenapa kamu jadi sewot!" "Bener-bener gak ada harga diri s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD