FRANS The Savior

Terkabul

Dunia Vampire beberapa tahun setelah tragedi pernikahan di Transilvania mengalami perubahan besar. Sebagian besar koloni telah menjadi manusia murni. Virus human yang diciptakan Samuel ampuh menyembuhkan virus vampire. Tidak ada yang luput dari perubahan itu termasuk kaisar vampire sendiri. Meski perubahannya lambat. Namun lambat laun kekuatannya pun memudar. Perubahan mereka merupakan pertanda runtuhnya kekaisaran Cezar. Dan hilangnya kisah dunia vampire dari sejarah.

Semua bersuka cita atas revolusi yang terjadi. Mereka kini bisa menikmati makanan, minuman. Merasakan rasa sakit. Berbahagia dalam pernikahan, memiiki keturunan dan tidak tergantung lagi pada darah. Kedamaian dan normal hidup sebagai manusia menjadi anugrah tersendiri bagi mereka. Impian hidup hingga mati dengan tenang sebagai manusia telah tercapai.

Meski begitu, tanpa mereka sadari ada beberapa kelompok vampire yang kebal terhadap virus human. Dan mereka menjadi satu-satunya kelompok vampire yang tersisa di muka bumi ini. Sejak runtuhnya kekaisaran Cezar mereka mengasingkan diri ke sebuah pulau tak berpenghuni. Mereka menjadi pemimpin di pulau tersebut. Pulau yang mereka beri nama Darkness.

Kebahagiaan yang dirasakan vampire yang telah menjadi manusia menimbulkan dendam di hati mereka. Kesepian dan luka yang mereka rasakan menumbuhkan kebencian. Hingga niat untuk mengembalikan kejayaan dunia vampire kembali muncul. Mereka pun mulai menyusun rencana dan mencari para mantan vampire yang dulu pernah tidak sepakat dengan keputusan kaisar Adam untuk berubah menjadi manusia. Terutama putri Alice yang jelas sakit hati terhadap Adam. Juga beberapa orang yang pernah menjadi musuh Adam. Dengan menyusun kembali kekuatan. Mantan vampire yang berbahagia menjadi incaran utama untuk dibinasakan, terutama keluarga Cezar.

Begitulah dunia pada akhirnya. Layaknya siang dan malam. Kebaikan selalu diiringi dengan kejahatan. Maka seperti keseimbangan dunia. Kejahatan yang telah di susun mendorong alam melahirkan penyelamat untuk melindungi banyak nyawa dan menjaga keseimbangan dunia.

***

Waktu berlalu begitu cepat. Namun pencari Hari maupun Tiara belum selesai. Hari ini Sampai keesokan Hari. Keesokannya lagi. Hampir seluruh Transilvania ia jajak tak ada Hari, Cloe, Misha, maupun Tiara. Sementara Brian telah pulang terlebih dahulu ke London. Vampir lain yang berhasil menjadi manusia maupun yang kebal sudah kembali ke negara masing-masing.

Adam menyadari, jika kutukan Alice terjadi padanya. Hingga akhirnya Adam memutuskan kembali ke London. Namun setiap Hari hingga tahun-tahun berlalu pencarian empat orang itu terus dilakukan. Sambil menunggu Adam melewati hari-harinya dalam kesepian dan rasa rindu yang besar. Ia terus bersabar. Meski godaan dari wanita cantik tak pernah berhenti Adam tak bergeming. Cintanya, kesetiaannya hanya untuk Tiara. Hingga pepatah mengatakan. Kesetiaan seorang lelaki adalah kesetiaan milik seorang Kaisar. Artinya lelaki yang setia adalah lelaki yang memiliki martabat tinggi layaknya seorang kaisar.

Musim berganti. Tahun berubah. Namun cinta Adam semakin tumbuh besar dan subur. Hingga kesabarannya pun berbuah manis. Kala itu ia mengunjungi kediaman Samuel.

"Gimana kabarmu?"

"Tak ada yang berubah," jawab Adam.

"Kau pasti menemukan mereka. Kesabaranmu membuatku yakin akan hal itu," ucap Samuel.

"Terima kasih paman," jawab Adam.

Tiba-tiba seorang gadis membuka pintu dan menyapa Adam.

"Eh, om tampan ada di sini," sapa Jessy putri Samuel. Kemudian Jessy meneruskan langkahnya ke kamarnya.

“Tumben, biasanya selalu ingin dipeluk om Adam," tegur Samuel melihat Jessy tidak bersikap seperti biasanya.

"Itu karena Jessy punya gebetan baru ayah. Lebih tampan dari Om," ucap Ronny kakak Jessy yang baru muncul. Seragamnya nampak kotor karena bola ditangannya.

"Hush, jangan dengarkan dia Yah?!" ucap Jessy dengan muka memerah.

"Om jadi penasaran," ucap Adam.

"Gampang om. Nih ada di photagram. Namanya Franace," jelas Ronny. "Dia tinggal di Australia bareng ibunya."

Adam memandang photagram itu dengan wajah berbinar.

"Frans Adam Cezar?" ucap Adam. Ia menatap Samuel dengan mata membulat. harapannya dan penantiannya terjawab sudah.

"Mana aku penasaran," Samuel merampas hp Ronny ia melihat semua foto Franace.

"Ya ampun Dam. Dia lebih tampan dan berkarisma darimu. Aku tak bisa bayangkam bagaimana Tiara akan menjaganya!" seru Samuel bahagia. Air mata sampai membasahi pipinya.

"Aku pamit paman. Akan kujemput mereka." Adam langsung bersemangat. Namun sebelum itu ia meminta kode akun Franace kepada Ronny yang kebingungan ada apa antara paman Adam dan Franace.

***

Sang Pangeran  Franace mumpung tersenyum. Abadikan dulu ah....

Status di photagram Frans Adam Cezar fanpage official.  Adam langsung memberi like. Kemudian ia bertanya.

@adamace apakah franace singkatan dari Frans Adam Cezar??

Langsung ada balasan.

@franace iya betul, bagaimana kau tahu.

@adamace tentu saja. Aku fans beratnya

Adam yang tengah berdiri di puncak pohon menutup hp-nya. Dengan matanya yang tajam ia menatap ke ladang di mana Frans sibuk membantu ibunya. Ia tersenyum.

"Aku merindukanmu Tiara. Dan juga kau pangeran kecilku," bisiknya.

Adam terbang dengan kecepatan cahaya. Kemudian ia menginjakkan kaki tepat dibelakang Tiara. Pelan ia mendekat kemudian menutup mata Tiara dengan kedua tangannya.

"Frans, jangan bercanda," ucap Tiara.

"Tidak Mom,  Frans sedang menurunkan layangan punya bibi Cloe!" teriak Frans. Kemudian ia menoleh dan terkejut melihat orang asing sedang memeluk ibunya dari belakang.

"Lepaskan Mommy lelaki asing!" teriak Frans panik. Ia melepaskan layangan itu sekenanya. Ia berlari untuk menyelamatkan ibunya dari lelaki yang tak dikenalnya.

Sementara Tiara langsung berbalik begitu menyadari teriakan Frans. Melihat siapa yang berdiri dibelakangnya dengan senyum terkembang Tiara berasa akan pingsan hingga Adam menangkap tubuhnya.

"Tiara," sapa Adam dengan suara bergetar. Hanya itu kata yang mampu mewakili rasa rindunya. Frans yang baru sampai langsung mengacungkan parang ke leher Adam.

"Lepaskan ibuku, b*****t," ucapnya dengan garang.

Adam dan Tiara saling tatap melihat tingkah putranya. Kemudian tertawa bersama.

"Mengapa kalian tertawa. Siapa dia Mom?" tanya Frans bingung.

Tiara berdiri dengan benar dibantu Adam. Kemudian ia menangkup wajah putranya.

"Kau ingat kalau Mom sering bilang kita sedang menunggu dijemput Daddy?" tanya Tiara.

Frans mengangguk cepat.

"Dialah Daddymu nak, dia datang untuk membawa kita pulang," ucap Tiara dengan mata berkaca-kaca.

Frans langsung menatap Adam lekat. Begitu Adam membuka kedua tangannya, Frans langsung lari kepelukannya.

"Dad jahat. Mengapa harus menunggu lima belas tahun untuk menjemput Mom. Ia menangis setiap malam merindukanmu. Frans sampai kerepotan harus selalu menghiburnya," ucap Frans sambil memukul d**a Adam.

Adam langsung memeluknya erat dan membiarkan Frans menangis dalam pelukannya.

"Maafkan aku, kau sudah menggantikan tugas Dad dengan baik. Dad berjanji takkan meninggalkan kalian lagi," ucap Adam. Ia mencium puncak kepala Frans.

Hari yang langsung keluar dan mendekat karena mendengar tangisan Tiara dan anaknya. Langsung terkejut melihat sosok Adam.

"Dam, kaukah itu?" tanya Hari tak percaya.

Adam melepas pelukannya dari Frans kemudian berbalik.

"Hari, kenapa kau semakin jelek saja," canda Adam.

"Kurang ajar.  Begitu caramu menyapaku setelah lima belas tahun menelantarkan kami."

Hari memukul Adam dengan sebatang bambu. Adam sama sekali tak menghindar maupun melawan. Ia hanya tertawa lepas seraya membiarkan bambu tersebut mengenai tubuhnya.

Cloe, Misha dan Toni langsung bergabung begitu Hari ribut.

"Ya ampun tuan," Sapa Cloe. Mereka semua telah berkumpul.

Adam tersenyum bahagia melihat empat orang yang dicarinya selama ini sehat dan baik-baik saja. Tapi siapa anak seusia putranya itu.

"Ini putraku. Aku memutuskan menikah dengan Cloe," ucap Hari memperkenalkan putranya ketika melihat Adam mengernyit menatap Toni.

"Akhirnya kau menikah juga. Bagaimana dengan nenek peot yang satu itu," tanya Adam sambil mengedikkan mata ke arah Misha.

"Owh, perkenalkan calon menantumu. Pacar Franace," ucap Misha sambil mengalungkan tangannya di bahu Frans.

"Idih, ogah," tolak Frans sambil melemparkan tangan Misha asal. Ia berlari kemudian bersembunyi dibalik tubuh Adam yang hampir sejajar dengannya. Melihat tingkahnya semua orang tertawa.

Kebahagiaan memenuhi Adam. Keyakinannya bahwa kesabaran, ketabahan dan kebenaran akan mengantarkannya kepada kebahagiaan telah terbukti. Hidup mungkin penuh dengan rasa luka dan airmata. Namun selama kau yakin tetap berdiri di jalam kebenaran, maka biarkan takdir menemukan jalan bahagiamu sendiri.

"Dam, ceritakan mengapa kau lama sekali untuk menemukan kami?" tanya Tiara.

"Nanti kuceritakan di kamar. Bagaimana kalau sambil membuat dedek untuk Franace," bisik Adam.

Tiara langsung mencubit pinggang Adam.

"Awwww." Reflek  teriak Adam.

Membuat semua orang tertawa.

***

Aku masih tak percaya harapanku untuk bertemu ayah akhirnya terkabul. Dia datang dan memboyong kami ke rumahnya di London. Kepindahanku yang mendadak tak sempat membuatku pamit pada teman - teman di sekolah. Banyak yang mulai bertanya di media social kemana kami pergi. Semua pertanyaan Tony balas satu persatu. Sejak kami terbang dan tiba di rumah Tony siarkan secara Live.

Aku tak menyangka rumah ayah bak istana megah. Membuatku sedikit merasa asing, karena sudah terlanjur hidup serba sederhana di Australia. Semua perabotan terlihat mewah, deretan mobil berjejer di garasi dan yang paling menarik perhatianku adalah tulisan besar di pintu masuk rumah, Cezar Palace. Apa rumah ayah sungguh istana ?

Tony sangat bahagia, Sementara aku masih menyesuaikan diri. Apalagi setelah tiba di sini aku mulai sering sakit. Kupikir cuaca di sini kurang cocok untukku. Bahkan makanan terasa hambar di mulutku. Mengenai gangguan para gadis meski tak separah sebelumnya masih kutemui beberapa gadis yang mencuri pandang saat aku jalan jalan di sekitar. Apalagi rumahku dekat asrama perempuan. Kuharap di sini aku bahagia bersama kedua orang tuaku. Apalagi yang kuharapkan?

Aku. Frans Alexandru Cezar. Kisahku akan dimulai dari sekarang…