8 - Membuka Pintu Pertama

1032 Words
(Tiga hari kemudian. Celah tebing, markas tersembunyi Arthur) *Wunnggg….!!! *Blaaaarrr….!!! Suara dengungan keras yang diakhiri dengan sebuah ledakan, menggema di sekitar lokasi. Kejadian ini menjadi pertanda dari terbukanya Pintu pertama dari Gerbang Putih dalam ranah jiwa Arthur. "Hmmmm… sungguh sensasi yang luar biasa!" Gumam Arthur, saat merasakan aliran Chi disekitar tubuhnya, mulai bergerak liar memasuki pintu yang baru saja terbuka dalam ranah jiwanya. Terus mengisi ruang dalam pintu tersebut untuk beberapa saat, sampai akhirnya berhenti saat ruangan sudah penuh. Kejadian ini, segera menyebabkan cipratan liar dari kelebihan aliran Chi yang terdorong keluar, merembes pada sisi-sisi Gerbang jiwa. "Lanjutkan untuk mengalirkan Chi pada Element Seed mu!" Saat Arthur masih menikmati sensasi yang ia rasakan, suara Barbatos tiba-tiba terdengar dari dalam ranah jiwanya. Memberi intruksi pada Arthur. "Ohhh… kenapa? Kau sudah lapar dan ingin makan? Kenapa begitu rakus!" Sergah Arthur, mencoba menggoda Barbatos. "Bocah! Turuti saja perintahku! Kita tak punya banyak waktu! Jadi berhenti mengucapkan omong kosong!" "Setiap kau membuka pintu dalam Gerbang Jiwamu! Maka disaat yang sama, itu adalah waktu paling tepat untuk memberi energi pada Element Seed yang ada di dalam ranah jiwamu!" "Kau harus memupuknya dengan cepat sebelum efek ledakan Chi yang mengalir deras dalam Gerbang jiwa berhenti! Itu adalah satu-satunya cara agar Element Seed mu bisa tumbuh!" Kata Barbatos. Mendengar itu, dan melihat ekspresi tak biasa di wajah Barbatos yang tampak serius, Arthur tanpa menunda segera menuruti kemauan sang Lord Iblis tersebut. Dengan ia mulai cepat mengalirkan Chi liar pada gerbang jiwa yang merupakan sisa-sisa rembesan dari terbukanya pintu pertama, kearah Element Seed miliknya. Mendapat aliran Chi liar ini, Element Seed dalam ranah jiwa Arthur, segera melahapnya dengan ganas. Cara menyerap Chi yang dilakukan Element Seed tersebut yang tampak sangat liar, benar-benar menjadi pemandangan kontras dari bentuknya yang merupakan bunga mekar yang anggun. Setelah beberapa saat, bersamaan dengan menipis nya aliran Chi yang mengalir dari Gerbang Jiwa, satu kuncup muda baru, mulai muncul dari salah satu dahan Element Seed. Kuncup baru ini, tampak mengalirkan Mana Kegelapan pekat dari dalamnya. Menambah kapasitas penyimpanan Mana kegelapan di dalam Element Seed Arthur. Tapi sayangnya, ketika kuncup ini tampak akan mekar, aliran Chi dari Gerbang jiwa mulai terhenti. Habis di saat yang paling penting. Membuat Arthur dan Barbatos yang dari tadi memperhatikan semua proses dengan seksama, segera menunjukkan ekspresi kecewa. Keduanya saat ini seperti orang tua yang sedang melihat anak-anaknya tumbuh. Begitu kecewa saat prosesnya terhenti. "Dasar tak berguna! Padahal tinggal sedikit lagi!" Dengus Barbatos, sambil memasang wajah mencela kearah Arthur. Mendengar celaan tersebut, sudut-sudut mata Arthur segera berkedut. "Kau makhluk tak tau terima kasih! Sudah bagus aku mau mengikuti intruksi mu! Lagipula memang aku bisa menentukan rembesan Chi sisa dari Gerbang jiwa? Ini juga pertama kalinya aku membuka pintu pada Gerbang jiwaku!" Sergah Arthur, tampak kesal dengan sikap Barbatos. "Hmmmmm… tutup mulutmu! Kedepan berlatihlah dalam mengontrol Gerbang jiwamu lebih baik! Lagipula perkembangan Element Seed ini bukan hanya menguntungkan aku saja! Itu kau malah yang mendapat keuntungkan lebih!" Dengus Barbatos. "Dengan tumbuhnya Element Seed ini, itu tak hanya akan menambah kapasitas penyimpanan Mana di dalamnya, tapi juga membuat kualitas nya menjadi lebih banyak lagi!" "Dengan begitu, kau akan bisa menambah kapasitas dari jumlah Demonic Beast yang ingin kau bangkitkan, dimana sebelumnya hanya terbatas 10 ekor Demonic Beast saja!" "Selain kapasitas jumlah, dengan bertambah baiknya kualitas Mana yang bisa kuekstrak, itu berarti kau akan bisa membangkitkan Demonic Beast yang tingkatannya lebih tinggi lagi." Lanjut Barbatos. "Ahhh… jadi ada batas kapasitas tertentu ya? Itu menjelaskan kenapa aku tak bisa membangkitkan para Demonic Beast yang sebelumnya kukalahkan sebelum aku melepas beberapa jiwa Serigala yang lebih kecil!" Kata Arthur. Sambil memasang ekspresi mengerti. "Lalu, kau tadi bilang, ada batasan juga dari kelas Demonic Beast yang bisa kubangkitkan jiwanya?" Tanya Arthur. "Yahhh tentu saja! Dikehidupan sebelumnya, kau bisa membangkitkan Demonic Beast tingkat tinggi, hanya karena aku membantu mu! Saat ini tentu berbeda, karena Element Seed mu sendiri dalam kondisi melemah, terlebih di dunia ini, aku tak bisa sesukanya memakai kekuatanku karena terbatasnya energi Mana yang bisa kugunakan!" "Jadi, untuk tingkatan Element Seed mu yang sekarang, kedepan kau hanya akan bisa maksimal membangkitkan Demonic Beast kelas rendah tingkat puncak! Dan hanya sebatas 3 dari mereka yang bisa kau bangkitkan!" "Sementara untuk Demonic Beast yang lebih rendah kelasnya, maksimal kau hanya bisa membangkitkan 10! Jadi total yang bisa kau bangkitkan saat ini adalah 13!" Kata Barbatos, tanpa sadar menjelaskan dengan sabar pada Arthur. "Ahhh… jadi itu alasan aku tak bisa membangkitkan salah satu dari tiga Boss Demonic Beast yang sebelumnya menyerangku sesaat setelah membunuh Wolfie!" Kata Arthur. "Barbatos, bila kuncup ini mekar, berarti aku bisa menambah jumlah maksimal dari jiwa yang kubangkitkan?" Tanya Arthur, memastikan. "Hmmm… apa perlu di tanyakan lagi? Ngomong-ngomong, bila kau berniat membangkitkan satu tubuh Boss Demonic Beast tingkat rendah tersisa yang kau simpan ketika Element Seed mu telah mekar kembali, aku menyarankan untuk mengurungkannya!" Kata Barbatos. "Memang kenapa?" Tanya Arthur. "Bukankah sudah jelas, dengan telah mekarnya kuncup baru tersebut, kau akan bisa membangkitkan Demonic Beast dengan tingkat yang lebih tinggi! Jadi dari pada menyia-nyiakan slot yang ada untuk jiwa yang lemah, lebih baik kau gunakan semua slot hanya untuk membangkitkan mereka yang kuat!" "Memang itu akan mengurangi jumlah makhluk yang bisa kau bangkitkan, karena menyimpan jiwa yang lebih kuat, tentu membutuhkan ruang yang lebih banyak, tapi itu akan sebanding, karena kualitas akan lebih baik dari pada kuantitas!" Kaya Barbatos, menutup penjelasannya dengan mulai melayang pergi. Tampak tak peduli Arthur paham atau tidak. "Hmmmm… Kualitas lebih baik dari kuantitas! Baiklah, ide yang cukup bisa di terima!" Gumam Arthur. Sambil mulai kembali menarik kesadarannya dari dalam ranah jiwa. "Target membuka pintu pertama pada Gerbang Putih telah tercapai, itu berarti sudah saatnya aku turun gunung dan melakukan penjelajahan di Tartarus Land ini!" Kata Arthur, sambil memasang ekspresi wajah antusias. Kemudian, tanpa menunda, ia segera berdiri dari posisi duduk bersila nya. Berjalan keluar dari dalam celah tebing yang dalam beberapa hari ini sudah menjadi markas rahasianya. "Hehhehe… saatnya berpetualang!" Gumam Arthur. Kemudian mulai mengalirkan Hell Fire dari ujung jarinya. Memanggil keluar Boss Demonic Beast tipe terbang berbentuk Bangau raksasa yang beberapa hari lalu ia kalahkan. Dengan sigap, tepat ketika makhluk yang kini memiliki bentuk tubuh tulang belulang dengan sayap dialiri api hitam intens ini keluar, Arthur melakukakan lompatan tinggi, mendarat tepat di punggung Makhluk tersebut. "Bangau api! Kita berangkat sekarang!" "Ngaaaaakkkk….!" Bersamaan dengan intruksi dari Arthur, makhluk yang di panggilnya Bangau api, berteriak liar untuk beberapa saat, sebelum mulai melakukan lompatan tinggi, diteruskan dengan mengepakkan sayap lebarnya. Terbang cepat di angkasa.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD