"Hmmm… 1000 Core Demonic Beast ya!" Gumam Arthur.
"Baiklah sampai disini dulu! Untuk kedepan, bila kau perlu bertanya atau bimbingan dalam mengembangkan atribut kegelapanmu, bertanya saja pada Barbatos!" Kata Jiwa Kegelapan.
"Ohh ya, terakhir, coba periksa ranah jiwamu, disana aku menempatkan beberapa item milikmu di kehidupan sebelumnnya yang mungkin saja bisa berguna!" Kata Jiwa Kegelapan.
Mendengar itu, Arthur segera memasang ekspresi antusias, kemudian dengan cepat memeriksa ranah jiwanya. Dan benar saja, ada beberapa item kesayangan dari kehidupan sebelumnnya yang berada disana. Melayang-layang lembut dalam ranah jiwa Arthur.
Tanpa menunda, Arthur segera mengeluarkan semua item tersebut. Yang tak lain adalah seperangkat Armor terbuat dari sisa tubuh Hydra, Sebuah Spacial Ring, kemudian beberapa gulungan kertas yang tampak kuno.
"Hmmm... bagus, dengan ini aku tak akan sampai memerlukan bantuan dari si Barbatos menyebalkan itu untuk membimbing latihanku!" Gumam Arthur, sambil memegang erat salah satu gulungan kertas kuno yang baru saja ia keluarkan.
Ketiga jenis item yang di keluarkan Arthur barusan tak lain adalah hadiah dari mentornya dikehidupan terdahulu. Dimana mentor inilah yang telah membimbing Arthur dalam mengontrol atribut kegelapan liar yang ada di dalam tubuhnya. Mentor yang sangat ia hormati, sampai membuat ia rela mengorbankan jiwanya pada Kegelapan untuk mendapat kekuatan lebih, berakhir dengan ranah jiwanya meledak, dan mati.
Seperangkat Armor Hydra adalah item dengan kelas A, Kelas yang hanya satu tingkat di bawah kelas S yang merupakan kelas tertinggi dari suatu item di dunia Arthur sebelumnya. Sementara Spacial Ring adalah item khusus yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang, dimana didalamnya terdapat sebuah ruang khusus yang sangat luas.
Terakhir beberapa gulungan kertas kuno, merupakan Manual teknik yang di sebut sebagai 7 tahap Kegelapan Menaklukan Surga. Seperti namanya, manual teknik ini terdiri dari 7 tahapan yang terdapat dalam 7 gulungan berbeda. Sebuah Manual teknik kelas tinggi yang diciptakan khusus untuk menaklukan serta membudidayakan atribut kegelapan ganas.
"Hmmm… dengan adanya manual Teknik ini, aku tak akan terlalu kesulitan memulai lagi kultivasiku dari awal!" Gumam Arthur.
Kemudian, setelah menggumamkan hal tersebut, Arthur segera memakai Spacial Ring miliknya, memasukkan dengan hati-hati 6 gulungan kuno kedalam Spacial Ring. Menyisahkan hanya satu gulungan yang merupakan tahap pertama dari Manual teknik Kegelapan Menaklukan Surga.
"Kurasa dengan tingkat kultivasi ku yang sekarang, aku tak akan dapat memakai Armor Hydra, jadi lebih baik menyimpan nya dahulu untuk saat ini!" Kata Arthur, seraya memasukkan seperangkat Armor Hydra kedalam Spacial Ring.
Setelah memasukkan item-item tadi kedalam Spacial Ring, Arthur tanpa menunda lagi membuka gulungan Manual teknik tahap pertama nya. Mulai membacanya dengan teliti.
Sementara itu, melihat Arthur kini sibuk membaca manual teknik. Jiwa Kegelapan yang merasa di abaikan, tampak sedikit memasang ekspresi kesal untuk beberapa saat, sebelum mulai kembali berbicara.
"Kalau sudah tak ada yang ingin kau tanyakan, maka aku akan kembali masuk kedalam ranah jiwa mu. Dan untuk beberapa saat kedepan, aku akan melakukan hibernasi. Karena membawa rohmu berpindah dari Gaia Land ke Tartarus Land ini, membutuhkan energi yang tidak sedikit. Jadi aku perlu waktu untuk mengisi lagi energi yang telah hilang!"
"Bila ada kesulitan tertentu, panggil saja Barbatos, ia akan membantumu!" Kata Jiwa Kegelapan.
Mendengar kata-kata makhluk tersebut, Arthur hanya menoleh untuk beberapa saat, sebelum kembali melihat manual teknik yang berada di tangannya.
"Jika mau pergi, maka pergi saja! Tak perlu pamit segala! Aku bukan orang tuamu!" Dengus Arthur.
"Lagipula, aku tak sudi memanggil si Barbatos itu! Sikap sombongnya itu benar-benar membuatku kesal setiap kali melihat sosoknya!" Kata Arthur lagi. Tanpa melihat kearah Jiwa kegelapan.
Jiwa Kegelapan yang mendengar kata-kata tak peduli Arthur, menjadi semakin kesal. Namun dengan usaha keras, ia bisa menahan perasaan kesalnya tersebut. Kemudian dengan tanpa memberi ucapan apapun lagi pada Arthur, ia berubah menjadi seberkas bayangan hitam. Terbang cepat memasuki Ranah Jiwa Arthur.
"Hmmm… lebih baik aku mencari tempat nyaman untuk mulai membangun dasar-dasar kultivasi ku lagi!" Gumam Arthur. Seraya dengan cepat melakukan lompatan tinggi.
Menggunakan teknik gerakan fisik dasar yang masih ia ingat di kehidupan sebelumnnya, Arthur mulai melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Mencari tempat kondusif untuk mulai berlatih.
***
(Satu minggu kemudian)
*Boooommmm….!!!
Ledakan dahsyat aura Kegelapan, membahana dan mulai menggetarkan lingkungan sekitar. Ledakan ini juga membuat air, dari sebuah air terjun yang berada di lokasi, berhamburan kesegala arah.
Tak lama setelah ledakan, sesosok bayangan melompat keluar dari balik air terjun. Kemudian mendarat dengan mantap di sisi sungai. Sosok ini tak lain adalah Arthur, yang baru saja menyelesaikan pelatihan tahap paling dasarnya dalam mengolah teknik pertama dari Manual Kegelapan Menaklukan Surga.
"Dark Ball!" Gumam Arthur, sesaat setelah mendarat disisi sungai.
Dan bersamaan dengan gumamannya tersebut, sebuah bola kegelapan berukuran kecil mulai muncul di telapak tangan kanannya.
"Hmmm… Dark Knife!"
Setelah membuat bola kegelapan ditangan kanan, Arthur kembali bergumam, kemudian sebuah pisau kegelapan kecil kini tercipta di tangan kirinya.
"Bagus, sekarang aku sudah menguasai tahap awal dari buku pertama teknik Kegelapan Menaklukan Surga, dengan begini aku bisa mengontrol kegelapanku!"
"Meskipun memang masih terbatas, namun kurasa ini akan cukup untuk situasi sekarang." Kata Arthur. Sembari menarik kembali bola serta pisau kegelapannya.
"Ggggrrrrrrr……!!!"
Bersamaan dengan Arthur menarik lagi dua teknik dasarnya tersebut, tiba-tiba terdengar suara erangan dari balik semak-semak yang berada tak jauh dari lokasinya berada.
"Hmmmm?"
Mendengar suara tersebut, Arthur secara reflek menoleh. Dan begitu Arthur menoleh, sesosok Demonic Beast berbentuk kadal hitam seukuran tubuh manusia dewasa, merangkak keluar dari balik rerimbunan semak.
Namun, melihat Demonic Beast yang tampak sangat ganas ini bergerak secara perlahan mendekati dirinya, Arthur bukannya menunjukkan ekspresi takut, malah mulai memasang seringai lebar di wajahnya. Tampak sangat menyeramkan.
"Bagus! Kau kadal bodoh yang justru menghampiri dewa kematian! Dengan kedatanganmu, aku jadi bisa menghemat waktu!" Kata Arthur. Kemudian mulai membuat Dark Ball lagi di tangan kanannya. Dan tanpa menunda, langsung melemparkan Dark Ball tersebut kearah sang kadal.
*Blaaaasssttt…!!!
Lemparan Arthur yang sangat akurat, membuat Dark Ball dengan mantap mendarat di wajah sang kadal, yang mana langsung membuatnya terpental. Berakhir menabrak pohon yang kebetulan berada di lokasi.
Kadal ini juga langsung mati di lahap oleh kegelapan. Hanya menyisakan Demonic Core miliknya yang segera jatuh menggelinding ketanah begitu tubuhnya lenyap.
Melihat itu, Arthur dengan sigap segera memungut Demonic Core yang tergeletak di tanah. Menatapnya dengan ekspresi riang untuk sesaat, sebelum melempar Demonic Core pertama yang ia dapat kedalam Spacial Ringnya.
"Hahahha… cukup mudah!" Gumam Arthur.
Namun, bersamaan dengan itu, puluhan suara erangan lain, tiba-tiba kembali terdengar dari balik rerimbunan semak belukar. Diiringi dengan puluhan kadal hitam, kini merangkak keluar.
"Hahahhahha… sudah kuputuskan! Kalian para kadal, akan menjadi Demonic Beast favorit pertamaku di Tartarus Land ini!" Teriak Arthur, sambil tertawa lantang begitu melihat puluhan kadal mulai secara perlahan mendekati nya.
"Terimakasih karena telah bersedia membantuku menghemat waktu!" Kata Arthur, sebelum dengan cepat segera membuat Dark Ball ditangan kanan, serta Dark Knife di tangan kiri secara bersamaan. Kemudian tanpa menunda lagi segera menerjang kedepan. Mulai membantai kawanan kadal.