Chapter 40: “ Little Thief’s POV “Aku serius, iblis. Kenapa dari tadi kau melihatku seperti itu?!” Sejak keluar dari lift, Azrael bertingkah aneh. Dia lebih diam dan lebih tenang. Tidak sekalipun mengeluarkan komentar pedas tentang betapa berantakan rumahku. Atau betapa kecil rumah ini—bahkan kamarnya saja lebih luas. Tapi yang paling membuat bulu kuduk merinding adalah mata elangnya yang mengawasi setiap pergerakanku. Pertanyaanku membuat Azrael terhenyak dari lamunannya. Iblis itu duduk dengan kaku pada satu-satunya sofa yang aku miliki. Menggunakan mantel yang ia kenakan sebagai alas tempat duduk—terlihat jelas tidak ingin membuat setelan mahalnya terpapar kotoran pada sofa. “Kenapa memangnya?” Dia bertanya seperti bayi yang tidak berdosa, “Aku tidak boleh melihatmu sekarang?”