When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Little Thief's POV "Azrael, tidakkah menurutmu kau perlu makan dulu, sebelum kita... melanjutkan ini?" Aku masih duduk di atas meja baca di dalam kamarnya, tanpa sehelai benang pun menutupi kulitku, memandangi suamiku—yang kemungkinan besar punya gangguan OCD—memindahkan barang-barang dari atas meja dengan rapi ke lantai, termasuk talenan berisi hidangan yang nyaris tidak tersentuh buatanku. Ketika dia kembali berdiri di antara kedua kakiku yang membuka, iblis itu tersenyum sangat lebar hingga memunculkan lesung pipi di masing-masing sisi wajahnya—sebuah fenomena langka, mengingat Azrael jarang tersenyum setulus ini. "Aku pasti akan menghabiskan makanan buatanmu. Tapi setelah ini. Karena sekarang—" Jemarinya menemukan lekukan pinggangku, menarik tubuhku hingga nyaris menempel dengan t