BAB 25: ALEGORIS

1439 Words

Agung berjalan tertatih-tatih. Bahkan sekedar untuk mengangkat tangan dan mendorong pintu kaca di hadapannya rasanya luar biasa menyakitkan. Napasnya sesak karena menahan nyeri yang begitu pekat. “Bapak yang sakit?” tanya Caca, seorang perawat perempuan yang mendekatinya. Agung mengangguk. Perawat itu membawanya ke sebuah bilik pemeriksaan. Agung langsung meringis saat Caca hendak memasangkan tensimeter di lengannya. Ia menggeleng, tak lagi sanggup menahan perih di sekujur tubuhnya. “Dokter saja,” ujar Agung. Keringatnya mengalir deras, wajahnya pucat pasi, bibirnya bergetar, bahkan air matanya mengalir begitu saja. Sang perawat sontak mengangguk, sadar ada yang ditutupi oleh pasiennya. “Dokter Kane?” panggil Caca. Kane yang tengah menulis status pasien lain di map rekam medis

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD