BAB 6: MODEL PENGGANTI

1289 Words
Agung baru saja tiba di unit Astrid saat mendapat panggilan dari asistennya. Pikirannya panik kala mengetuk beberapa link yang menyiarkan dan memberitakan kejadian di studio pemotretan HS tadi. Video itu cepat sekali menyebar. Jumlah penonton atau pembaca artikel bak gulungan ombak yang tak kunjung mereda. Belum juga ia selesai membaca salah satu artikel, satu panggilan masuk ke ponselnya. “Bu Emma?” “Dasar b******k! Lo bikin gue malu tau ngga!” Agung tak berani menjawab. Ia benar-benar belum tau situasi apa yang sebenarnya ia hadapi. “Jadi begini cara Selekta bekerja? Ngirim pengganti tanpa konfirmasi kalau terjadi sesuatu pada model utama kalian? Dimana-mana model pengganti harus disetujui pihak klien! Paham Anda Pak Agung? Lo seorang associate producer, tapi lo ga paham klausul itu?” “Begini, Bu....” cicit Agung. “Ga usah banyak cingcong! Legal kami yang akan mengurus ini. Gue tidak terima apa yang sudah kalian lakukan! Kalian mencemarkan nama baik gue! Oh, tambahkan pasal penyalahgunaan kontrak dan penipuan. Sampai bertemu di pengadilan!” Agung, pias. Dan selanjutnya, ia masih harus menerima panggilan berikutnya. Menerima cercaan dari barisan petinggi Selekta Entertainment. “Mas, aku yakin Diana itu sengaja! Nih Mas lihat, masa iya dia bisa tiba-tiba buka blazer dan nunjukin tatonya dia? Aku kan udah baca script-nya Mas, ga ada tuh buka-buka blazer!” ujar Astrid dengan sekali tarikan napas. Ia memang senang sekali jika menemukan kesalahan Diana. Agung sempat terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. “Diana ga mungkin seperti itu. Ini bukan kali pertama Diana gantiin kamu, babe. Dan sebelumnya baik-baik aja kan? Kalau dia mau menjatuhkan kamu, sudah dari dulu dia unjuk diri,” sanggah Agung. Ya, Diana yang Agung kenal adalah seorang perempuan yang tulus dan penurut. Ia tak pernah membuat masalah. Selalu melakukan apa yang Agung minta dengan sebaik mungkin. Jadi jika tiba-tiba ia sengaja melakukan kesalahan, sungguh tidak masuk di akal Agung. “Jadi maksud Mas, Mas lebih percaya sama Diana? Gini aja deh Mas, lihat situasinya sekarang. Mas jangan naif! Sengaja ataupun ngga, dia itu udah bikin Selekta, Mas dan aku dalam masalah. Kalau Mas mau kita hancur bareng-bareng ya silahkan aja bela tunangan Mas itu. “Tapi kalau Mas masih mau pakai otak Mas, Mas harus gunakan kesempatan ini untuk nyalahin Diana! Ga ada pilihan lain! “Begitu Mas ngebuka kalau Mas yang minta Diana gantiin aku, ga cuma reputasi Mas yang hancur, akupun bakalan selesai jadi model!” Agung menarik napas dalam, hanya dengan sedikit jeda ia menghempaskan napasnya, keras. “Lalu, kamu mau aku gimana?” “Gini aja Mas, Mas minta pihak Humas untuk ngumpulin reporter. Mas bilang di situ kalau Mas ga tau apa-apa soal kelakukannya Diana. Itu keputusan dia sendiri yang memanfaatkan keadaanku. Iyain aja yang curiga Diana begitu karena Mas ga kunjung nikahin dia. Mas tinggal nyari alasan. “Soal Henry, minta dia untuk bilang kalau dia dipaksa Diana tutup mulut. “Dan soal aku, Mas tinggal bilang pas aku mau berangkat ternyata kakiku makin bengkak.” Agung diam, menimbang-nimbang. Mau bagaimana lagi, ia memang perlu menyalahkan seseorang agar tak terkena imbas dari masalah ini. Dan hanya dua orang yang bisa disalahkan, Diana atau Henry. Menyalahkan Henry tak akan ada gunanya, ujung-ujungnya Selekta akan dianggap tidak bisa mengatur karyawannya. Namun Diana sudah bukan lagi bagian dari Selekta, jadi hanya gadis itulah satu-satunya peluang Agung untuk menyelamatkan diri. Agung merogoh saku celananya, mengambil ponsel untuk menghubungi kepala Humas. Belum sempat ia menekan tombol panggil, Henry justru menelponnya. “Ya?” “Pak, sudah lihat video yang Bayu unggah?” Agung tak menjawab, ia mematikan panggilan itu begitu saja, lalu gegas berseluncur ke sebuah platform sosial media, masuk ke halaman profil Bayu. Satu video yang berdurasi semenit saja, membuat Agung terbelalak. Agung tak percaya dengan apa yang ditontonnya. Bayu mengungkap semua kelicikan Agung dan Astrid. Dimulai dengan fakta bahwa Agung berkali-kali meminta Diana untuk menggantikan Astrid. Bayu menayangkan beberapa tangkapan layar dimana Agung mengemis tolong agar Diana mau membantu Astrid yang tengah berulah. Bayu bahkan jelas-jelas menuding jika Astrid adalah seorang model pemalas dan cengeng. Ia pun memberikan beberapa perbandingan bentuk tubuh Astrid dan Diana agar netizen yang menonton videonya bisa membedakan kedua model itu. Tubuh Diana tentu saja lebih bagus dari Astrid. Tak sampai di sana, setelah sebegitu baiknya Diana, bukan ucapan terima kasih yang ia dapatkan, namun justru sindiran dari Astrid dan managernya jika Diana harus berterima kasih pada mereka karena kesempatan yang diberikan. Naas, Agung sang tunangan yang tau kejadian ini tak pernah melindungi Diana. Agung geram. Dengan menahan bara di d**a dan kepalanya ia menekan tombol panggil di kontak Bayu. Tak pelu menunggu lama, Bayu mengangkat panggilan itu. “LO GILA? ANJING!” Bayu justru tertawa terbahak-bahak. “MULAI SEKARANG LO GUE PECAT! b******k!” Bayu lalu menjawab dengan suara datar dan tak acuh, “Akhirnya tiba juga saatnya gue ninggalin perusahaan busuk itu! Busuk karena ada manusia busuk kayak lo dan model gadungan lo itu!” Setelahnya, Bayu menutup panggilan itu begitu saja. Agung yang masih geram nyaris saja membanting ponselnya jika bukan karena suara Astrid yang menyapa kembali. “Mas! Mau sampai kapan kamu ngamuk begitu?” Agung menatap Astrid geram. Bukankah harusnya ia berpikir jika perempuan itu benar-benar tak tau diri? “Udahlah, sekarang Mas fokus dengan klarifikasi yang tadi aku bilang. Diana pasti merencanakan ini semua! Kita memang mempermainkannya selama ini. Logika aja Mas dipake! Mas ga usah lagi ngubungin orang Humas. Langsung aja by-pass! Mas punya koneksi di Wyatt News kan? Orang pasti percaya kalau mereka yang menaikkan berita. Hubungi mereka, Mas!” Entah karena panik atau memang Agung yang seperti kerbau dicocok hidung, ia menuruti perintah Astrid tanpa babibu. Dan tak menunggu lama, artikel klarifikasi yang dibumbui dengan keadaan cedera Astrid yang dilebih-lebihkan pun terpublish. Tak sampai hitungan jam, kata kunci terpopuler yang naik di mesin pencari hari itu adalah ‘Diana Maya’ dan ‘Selekta Entertainment’. Seperti yang sudah diperhitungkan Astrid, jika berita itu bersumber dari Wyatt News, maka sebagian besar netizen akan menganggapnya sebagai kebenaran. Situasi pun berbalik, Diana kini menerima badai komentar buruk. Namun entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja artikel-artikel dengan tajuk ‘Model Pengganti’ ramai memenuhi situs-situs berita online. Artikel-artikel itu membahas dengan detail fakta yang diungkapkan oleh Bayu. Juga mempertegas bahwa pada kenyataannya Diana memang menggantikan Astrid. Terlepas apakah Diana bertingkah atau tidak, Selekta Entertainment tak seharusnya memperlakukan Diana seperti itu. Diana adalah korban. Dan apa yang tersiar hari ini membuktikan jika Selekta Entertainment tidak bisa memilih model yang memiliki talenta terbaik seperti yang digaung-gaungkan mereka selama ini. Bahkan tudingan yang paling pedas adalah jika Astrid bisa ada di posisinya saat ini semata-mata karena bantuan dari sang Model Pengganti. Merasa tak lagi memiliki jalan keluar, dengan panik Agung menghubungi CEO Selekta Entertainment yang tak lain dan tak bukan adalah Fandhi Nugraha, abang kandungnya sendiri. Memohon-mohon agar Fandhi melakukan apapun untuk menghapus berita yang ia anggap sesat itu. Di tempat lain, Andra tak kalah langkah, ia juga menghubungi kantor berita yang dipintanya menuliskan artikel Model Pengganti tersebut. Berbicara dengan pemimpin tertinggi mereka. “Kalau sampai artikel itu menghilang, gue bakal pastiin lo dan perusahaan lo ikutan menghilang! Jadi debu!” Apakah sang pimpinan kantor berita itu gentar? Tentu saja, karena Andralah pemilik saham mayoritas di kantor berita itu. Setelahnya, Andra mengangkat gawainya kembali, menghubungi seorang pengacara yang sangat ia kenal baik. “Tadinya gue pikir gue bakalan dapat telpon dari pihak HS atau Selekta. Malah Bhadrika Internasional yang ngubungin gue. Ada apa ma bro?” jawab sang pengacara di ujung panggilan. Andra sangat menyukai sepupunya ini, ia adalah seorang pengacara yang sangat cepat membaca situasi. “Kalau HS atau Selekta minta lo mewakili mereka, jangan terima!” tegas Andra. “Ah. Jadi bener dugaan gue, lo yang naikin artikel Model Pengganti?” “Ke tempat gue sekarang, Yan!”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD