Keesokan paginya. "Sherly!" Raisa dan Mauli melambaikan tangan dari kejauhan sambil berlari ke tempat Sherly yang sudah di depan pintu masuk rumah sakit. "Tumben sekali kamu datang sangat pagi," ucap Mauli ketika sampai. Sherly spontan mengerucutkan bibirnya lalu membantah. "Enak saja. Bukannya sejak kemarin aku datang paling pagi? Kemarin kalian bahkan hampir terlambat." "Itu karena kemarin ada masalah di jalan. Benar tidak, Mauli." Raisa menatap Mauli berharap dukungan darinya. Mauli pun mengangguk. "Itu benar," belanya. Bersama dengan itu mereka melihat Dimas, Yoga dan Azzam yang juga baru datang. Mauli menatap satu persatu kelima temannya lalu meletakkan telunjuknya di antara dagu. "Ini memang kebetulan atau sebenarnya kalian semua sudah sepakat untuk datang bersama? Aneh sekal