62. Sherly Masih Marah

1835 Words

Jam lima lebih beberapa menit, seperti biasa, Sherly sudah berada di ruang ganti bersiap untuk pulang. Melepas jas snelli-nya, mengambil tas, kemudian mencari taksi dalam aplikasi. Saat itu telinga Sherly tiba-tiba mendengar suara langkah kaki. Keningnya langsung mengerut dengan beberapa pertanyaan dalam benaknya. "Bukankah aku yang terakhir pulang hari ini? Siapa yang datang? Tidak mungkin, kan, mereka kembali?" Sherly menyimpan ponselnya. Dalam hitungan ketiga gadis itu berbalik dengan cepat untuk melihat siapa yang datang. "..." Sepatu pantofel, kemeja putih dengan celana jeans hitam. Sherly menatap sekilas penampilan pria di depannya sebelum memalingkan muka ke arah lain setelah tahu siapa dia. "Kenapa Profesor di sini? Tersesat?" tanya Sherly, bersikap acuh tak acuh. "Sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD