Pria itu mengerutkan keningnya melihat pandangn fransis yang terlihat sendu dalam hati nisio bertanya sejak kapan adiknya itu memiliki pandangan sendu seolah banyak hal yang tersembunyi dalam pandangan itu' perlahan nisiopun bangkit.
Uhuk....uhuk..
Nisio dikejutkan dengan suara batuk yang terdengar sangat menyakitkan dia melihat adiknya menutup mulutnya dengan telapak tangannya' mata nisio terbelalak saat sebuah cairan berwarna merah pekat merembes dari sela-sela jari adiknya.sementa itu pandangan fransis mulai memburam hingga akhirnya dia kehilangan sisa kesadarannya dan tanpa bisa ditahan tubuh itupun roboh ketanah. Nisio yang tak sempat berfikir segera berlari menyongsong tubuh adiknya yang sudah tak sadarkan diri. Nisio berlutut didekat tubuh fransis yang tak sadarkan diri dia mengangkat kepala fransis dengan lembut dan meletakkannya dipangkuannya' nisio melihat sisa darah disidut bibir fransis rasa khawatirpun menyeruak kedalam hatinya hingga terbesit rasa bersalah dihati nisio melihat kondisi adiknya.
Aku tercipta untukmu
Ditempat lain rino merasakan rasa cemas yang tiba-tiba perasaan tidak nyaman didalam dirinya dia terbayang sang pangeran pujaannya.
'apa fransis sudah bangun?
'apakah acara pernikahannya berjalan lancar?'
'apakah dia baik-baik saja'
Rino benar-benar merasa resah tiba-tiba dia sangat ingin bertemu dengan fransis memastikan bahwa pemuda itu baik-baik saja dan tidak terjadi apapun padanya. Tanpa pikir panjang rino bergegas menuju tempat dimana fransis melangsungkan pernikahannya dengan sonia.
Nisio memandang sendu wajah adiknya yang lebih pucat dari biasanya pipinyapun lebih tirus dari yang terakhir kali mereka berjumpa' sudah 30 menit lamanya nisio membiarkan fransis tidur dalam pangkuannya' nisio mengingat masa kecilnya bersama fransis saat keluarga mereka masih lengkap saat itu fransis kecil sedang sakit dan nisio memeluknya hingga tertidur dan nisiopun tak tega untuk membangunkannya.
"frans' ada apa denganmu?' apa kau sakit". Gumam nisio yang masih setia mmemandangi fransis yang masih memejamkan matanya' entah kenapa otak nisio mendadak buntu melihat adiknya yang masih pingsan dia bahkan tak teringat untuk memabawa adiknya kerumah sakit untuk segera mendapatkan pertolongan.
"kau mencintai erika". Nisio terlonjak kaget mendengar suara lemah namun tanpa nada. Nisio kini bisa melihat fransis yang telah membuka matanya' fransis berusaha bangkit dari posisinya seringkali dia meringis menahan sakit dijntung dan kepalanya yang terjadi secara bersamaan meski begitu rasa menghangat dalam hatinya melihat ekspresi kekhawatiran terlihat dalam pandangan nisio.
"aku baik-baik saja". Ucap fransis yang seolah dapat membaca apa yang ada dalam pikiran nisio.
"kau sakit apa?". Tanya nisio cemas. Fransis hanya mendongak menatap nisio.
"kau ingin aku menjawab apa?". Tanya fransis balik. Sungguh fransis tidak akan pernah memberi tau nisio tentang apa yang dideritanya karen menurutnya itu sama saja membongkar kelemahannya pada keluarga musuh' tidak menuntut kemungkinan nisio akan membocorkannya pada scnaider tentang penyakit fransis dan scenaider akan menggunakan kelemahnnya.
"apa kebiasaan barumu telah muncul". Ucap nisio geram menghadapi sikap fransis yang tak mau berterus terang.
"mungkin". Jawab fransis acuh.
"frans aku serius' kau sakit apa?". Tanya nisio lagi kali ini dengn nada yang lebih menuntut. Sampai kapanpun fransis tidak akan bersedia menjawab pertenyaan rino' fransis bangkit dari posisinya lalu menatap nisio yang masih dalam posisi duduk.
"kau adalah dokter yng hebat lalu kenpa kau tidak mencari tau sendiri...aku pergi". Ucap fransis kemudian pergi meninggalakan nisio. Ada nada sindiran dalam kalimat fransis saat mengtakannya seolah nisio adalah seorang kakak yang tak perduli pada adiknya meskipun dia adalah seorang dokter' sementara itu nisio masih memikirkan ucapan fransis namun dia bertekad akan mencari tau sendiri apa yang disembunyikan oleh adiknya itu.
"baik akan ku cari sendiri". Gumam nisio penuh keyakinan. Kemudian dia segera bangkit dari posisinya.
Fransis merasakan semakin hari setiap detik tubuhnya semakin lemah terkadang dia menyesali kondisinya yang buruk itu. Dia berhenti sejenak lalu mendongkkan kepalnya keatas menatap birunya langit .
"tolong berikan aku sedikit waktu lagi tuhan". Mohon fransis dalam hati.
"frans' kau kenapa' kenapa ada noda darah disudut bibirmu?". Tanya seseorang cemas. Fransis kembali menundukkan wajahnya saat dia mendengar suara orang yang terlihat menghawatirkannya. Dia dapat melihat rino yang berdiri didepannya dengan raut kekhawatiran. Selain itu fransis juga merasakan usapan lembut dibibirnya dan saat sadar rinolah yang melakukannya fransis langsung menggenggam tangan rino . rino tersenyum dia mengerti bahwa fransis tidak suka dengan perlakuannya fransis tidak ingin memberikan harpan palsu padanya' rinopun segera menarik tangannya dari genggaman fransis.
"kau kenpa' kenapa kau sampai begini' apa yang terjadi padamu dan kenapa ada noda darah tertinggal disudut bibirmu?". Tanya rino bertubi-tubi. Terdengar kegugupan dalam setiap kalimat yang rino ucapkan untuknya. Fransis hanya memandang rino intens dan itu membuat rino semakin gugup dan salah tingkah.
"hei frans' jangan memandangiku begitu' aku hanya tnya bukannya menjawab kau malah memandngi ku'jangan menyembunyikan apapun dariku kau taukan aku selalu mencintaimu". Omel rino yang merasakan ketidak nyamanan saat fransis memandanginya. Fransis hanya tersenyum tipis.
"kau bawa obat?'. Tanya fransis . rino hanya berdecak kesal melihat sikap fransis yang tak pernah berubah dari pada berdebat dengan fransis yang selalu membuatnya jengkel rino lebih memilih memberikan permintaan fransis' rino menyerakan sebotol obat pada fransis dan fransispun menerimanya lalu membuka tutup botolnya dan mengeluarkan isinya dan segera memasukkannya kedalam mulutnya lalu menelannya.
"frans' bagaimana apa sudah baikan?". Tanya rino memastikan.
"hn". Jawab fransis.
"jawaban macam apa itu....dengar frans' kau itu jangan keras kepala ' apa kau tadi tidak minum obatmu sebelum menikah?". Ucap rino mengomeli fransis ' sejujurnya rino merasa sangat gemas dengan sikap fransis yang seolah tak perduli dengan kondisinya sendiri.
"hn". Rino benar-benar geram terhadap fransis yang selalu bergumam tak jelas' terkadang rino berfikir bagaimna mungkin orang semacam ini bisa mendapat nilai baik dalam pembelajaran bahasa hingga rino berfikir gurunya yang salah mengoreksi hasil tesnya.
"terseralah' kau tidak boleh lupa membawa obatmu' aku tidak ingin terjadi apapun lagi denganmu". Ucap rino memberi peringatan.
"hn". Jawab fransis. kali ini rino tidak berniat memprotes jawaban fransis yang tidak jelas karena dia pasti akan jawab 'hn' lagi dan itu hanya membuat fransis kesal.
"frans". Panggilnya. Fransis tidak merespon bahkan hanya untuk bergumam seperti biasanyapun tidak.
"kau taukan?' kau itu tidak normal". Ucap rino sendu. Fransis hanya menaikkan sebelah alisnya seolah berkata'apa maksudmu rin?'.
"maksudku begini' kau tidak boleh lupa meminum obatmu dan membawanya 'kau tau ...kau itu bukan pria normal seperti kebanyakan pria yang bebas melakukan apapun dan berbuat semaunya' kau itukan orang yang sakit dan hidup tergantung pada obat-obatan kau mengerti frans". Ucap rino menjelaskan sekaligus menceramahi fransis.
"suatu hari nanti aku akan menceritakan rahasia besar padamu rin...tapi aku tak tau apakah saat itu kau masih bersamaku". Ucap fransis. rino menyerngit bingung mendengar kalimat fransis yang terkesan seperti sangat berat seolah fransis menyimpan sebuah rahasia yang akan membuat semua berubah.
"rahasia besar...rahasia apa itu?". Tanya rino pensaran.
"belum saatnya kau tau..tapi sebelum itu buat aku bertahan sampai hari itu tiba". Ucap fransis. Rino semakin bingung ..dia hanyalah seorang dokter bukan tuhan yang bisa menentukan hidup mati manusia namun ucapan fransis seolah perintah baginya dan rino akan berusaha melakukannya sesuai kemampunnya dan kodratnya sebagai manusia.
"frans aku-". Ucapan rino terhenti saat sebuah tepukan mendarat dibahunya' rinopun memandang fransis dengan pandangan yang sulit diartikan.
"aku tau'kau tidak perlu merasa bersalah' kau sudah berusaha". Ucap fransis penuh pengertian. Kemudian dia menarik nafas dalam.
"aku pulang' kau juga pulanglah! Terimakasih untuk semuanya".ucap fransis' kemudian dia berjalan melewati rino yang masih membeku ditempatnya. Mungkin mudah bagi orang lain tapi tidak bagi rino' dia bukan hanya dokter yang bertanggung jawab atas kesehatan fransis tapi rino juga mencintainya dan rasa cintanya itu membuatnya selalu merasa bersalah bila dia tidak bisa menyelamatkan nayawa pemuda yang paling dicintainya. Bahkan dadanya selalu merasa sesak hanya dengan membayangkan bila pemuda yang paling dicintainya itu meregang nyawa didepannya.
"mungkin bagi dokter lain bisa'tapi aku tidak bisa frans' d**a ku terasa sesak setiap kali aku membayangkan kau meregang nyawa didepanku' aku takut frans' takut tidak bisa menyelamatkan nyawamu". Gumam rino.