"Kenapa Al nggak ngasih tau orang-orang soal hubungan dia sama Nata? Sebenarnya apa yang Al pikirin?" "Aduhh. Maaf sa-- Yasa.." Senyuman terukir di bibir Yasa. Aku sedang tak punya mood untuk berbasa-basi dengan pria satu ini. "Sorry, nggak sengaja." "Eh Yasmine.." Yasa menghentikan langkahku. Aku menghela napas pelan kemudian memandangi Yasa. "Iya, ada apa?" "Hmm apa saya melakukan sebuah kesalahan atau apa saya membuat kamu kesal?" Keningku mengerut sesaat. "Kamu sepertinya marah pada saya." "Saya nggak marah. Nggak ada alasan juga untuk saya marah." "Kalau gitu apa kita bisa makan malam?" Aku menaikkan sebelah alis. Jujur saja, aku terkejut dengan tawaran tiba-tiba Yasa. Kami memang bekerja bersama sebelumnya, tapi aku tak pernah menganggap hubungan cukup dekat unt