15.Back to real life

2153 Words
"Papa...."jerit suara Tasya terdengar membahana di ruang kerjaku. Aku mengadah ke arah Tasya putriku yang sudah berlarian ke arahku "Hati hati sayang"kataku saat Tasya melompat naik ke pangkuanku di kursi kerjaku "Kangen papa"cetusnya sambil memeluk leherku "Oya?...perasaan tadi pagi kamu ngambek sama papa"godaku Tasya menatapku "Abis papa nyebelin!,Aca cuma minta beliin burger ga boleh"katanya sambil cemberut seperti Rosa "Lalu sekarang masih marah ga?" Dia tersenyum "Ga!,mama udah beliin pas pulang sekolah tadi"jawabnya sambil senyum senyum "Kalo gitu kenapa papa ga di cium?"kataku Tasya langsung memonyongkan bibirnya ke arahku.Aku tertawa lalu mencium bibirnya gemas "Mama mana sayang?"tanyaku karena tidak melihat kehadiran Rosa "Mama lagi gosip sama tante Emmy di depan"bisik Tasya Aku mengangkat alisku "Oya?,tau darimana kamu?"tanyaku Tasya berdiri di pangkuanku lalu berbisik di telingaku "Mama tanya tante Emmy,papa kedatangan tamu cewe apa ga"bisik Tasya Aku terbahak "Papa jangan kenceng kenceng nanti mama dengar"keluh Tasya cemberut lagi Aku seketika bungkam "Okey"jawabku sambil memperagakan gerakan mengunci mulut Tasya tertawa pelan          Kebiasaan Rosa kalo ke datang ke kantorku memang seperti itu,pasti menginterogasi Emmy sekertarisku.Aku bisa membayangkan ekspresi Emmy yang grogi karena wawancara verbal Rosa.Aku tak pernah merasa khawatir karena aku tidak pernah berbuat macam macam di kantor. "Sayang...."suara Rosa terdengar "Hai...ga bilang mau ke sini?"tanyaku "Sengaja mau kasih kamu kejutan"katanya sambil melangkah mendekat ke arahku dengan kotak makanan yang dia taruh dulu di meja kerjaku "Kamu bawain aku makan siang?"tanyaku "Yap..kamu belum makan kan?"tanya nya setelah mencium bibirku sekilas "Kebetulan belum"jawabku "Papa Acha mau main sama suster"kata Tasya turun dari pangkuanku setelah melihat susternya berdiri depan pintu "Jangan nakal ya Tasya"kata Rosa "Iya mah"jawabnya sambil menarik tangan susternya keluar "Ello mana sayang?"tanyaku "Sama bunda di rumah" "Bunda datang?" "Yap sama ayah juga bilangnya kangen sama Ello" Aku tertawa "Perasaan baru ketemu Ello dua hari lalu"kataku Rosa tertawa pelan "Biarin sih,kan aku jadi bisa ke sini"kata Rosa "Hmmm...buat nyelidikin aku ya?"godaku Rosa tertawa pelan "Punya suami ganteng kaya kamu sebenarnya ngerepotin.Aku mesti kerja ekstra supaya kamu ga di tikung orang"katanya sambil menyandarkan pinggulnya di meja kerja di hadapanku yang terduduk "Menurutmu aku juga ga kerja keras karena kamu juga cantik"godaku Rosa tertawa lagi "Masa?"godanya Aku meraih pinggangnya mendekat "Iya sayang,masih aja khawatir aku macem macem"kataku sambil mencium perut ratanya Rosa cekikikan "Ayo makan dulu yang,nanti di rumah aja ya terusin"katanya melepaskan diri Aku bangkit mengekor di belakangnya menuju sofa "Wuih empal...dan sambal goreng ati"kataku senang menemukan makanan favoritku di kotak bekal "Makanya makan,aku ambil air dulu ya"kata Rosa bangkit ke kulkas yang ada di ruanganku. Semenjak menikah Rosa memang meminta ada kulkas kecil di kantorku untuk menyimpan minuman dan makanan yang suka dia bawakan dari rumah dan cemilan Tasya bila sedang datang ke kantorku "Kamu ga makan?"tanyaku "Nanti aja di rumah,aku tadi makan bakso di kantin sekolah Tasya"tolak Rosa Aku hanya mengangguk pelan lalu melanjutkan makanku "Kamu lagi banyak kerjaan ya?"tanyanya sambil membuka botol mineral untukku minum "Ga terlalu.Aku lagi baca tulisan hasil wawancara kita yang untuk bikin biografi kita"kataku "Masa,udah di kirim penulisnya?"tanya Rosa "Udah,dia minta aku cek,takut ada yang salah" "Oya ya?,udah sampai mana dia nulis,aku liat dong"pintanya "Tuh di laptop,baru selesai sampai kamu yang di undang bunda makan malam"kataku Rosa bangkit menuju meja kerjaku dan memeriksa laptop "Ha...ha..dasar penulis,perasaan aku cerita ga kaya gini"keluhnya sambil tertawa "Kenapa memang?"tanyaku "Kok kesannya kamu c***l banget dan aku kecentilan"katanya masih tertawa "Loh memang benarkan?"godaku "Pinta lebih perhalus bahasanya Yang,pas bagian yang mendesahnya"pinta Rosa Aku tertawa "Biar aja,biar pada h***y"tolakku Rosa tertawa "Eh yang,ini ga apa nama Sarah di catut,nanti kita kena masalah"kata Rosa lagi Aku menghela  nafas "Aku udah bilang suruh jangan menyebut nama dan mengganti dengan apa gitu biar orang ga tau kalo yang di maksud itu Sarah"kataku Rosa benar,walaupun Sarah seperti apa yang di tulis buku,tapi ga harus juga menelanjanginya di depan khalayak ramai karena tidak menutup kemungkinan buku biografi kami di baca banyak orang "Good,pilihan bijak,karena di ilangin juga ga mungkin.Dia udah jadi bagian kisah kita"kata Rosa sambil bangkit dari meja kerjaku menghampiri aku lagi "Kenyangnya!"kataku setelah makananku habis "Enak?" "Selalu hunn,makasih ya!"kataku Rosa mengangguk lalu membereskan kotak makan bekasku lalu membuka kotak lain yang berisi potongan buah dan menyerahkan padaku "Makasih yang,ini bukan lagi ada maunya kan?"godaku Rosa tersipu "Kaya ga aku urusin aja"keluhmya Aku tertawa "Kamu emang urusin aku,tapi aku terlalu memgenalmu sayang.Kamu masakin makanan kesukaan aku,di anterin ke kantor lagi.Ayo ngomong ada apa?"kataku sambil menarik tangannya agar duduk menyamping di pangkuanku Rosa menurut lalu mengalungkan lengannya di leherku "Hm...aku besok di minta temenin Cley belanja baju bayi"kata Rosa takut takut "Lalu?"kataku sambil menatapnya "Boleh ga?,Ello nanti aku titip di rumah Emak sama Tasya juga"lanjutnya "Tasya ga sekolah?"tanyaku "Besok kebetulan libur.Aku ga akan lama kok,bentar doang"katanya merengek manja Aku terdiam pura pura berpikir,padahal aku sedang menggodanya.Seharian besok sebenarnya jadwalku sibuk,ga masalah kalo Rosa pergi senang senang sebenarnya "Hm....." "Kalo kamu ga kasih,ga apa apa kok"katanya pasrah Aku tersenyum "Boleh sayang....kamu takut banget.Taro anak anak di rumah emak,kemarin sebenarnya emak telepon aku pakai telepon Iwan,suruh bawa anak anak karena telepon kamu,emak bilang kamu suruh tanya aku"kataku "Iya...takut kamu ga izinin aku ke rumah emak"kata Rosa "Aku ga izinin takut kamu repot kalo aku ga ikut.Tapi sekarang Ello udah bisa merangkang?udah cukup besar buat kamu bawa pergi,tapi bawa dua suster mereka,biar emak sama babeh ga repot"kataku Rosa berbinar "Siap bosku!"katanya "Eh...ada lagi"potongku "Tau aku,nanti malam aku mesti ngangkang depan kamu karena kamu takut karena pulang shopping aku kecapean jadi malamnya ga bisa di ajak naena  sama kamu"kata Rosa tau apa maksudku Aku tertawa "Tepat,aku mesti dapat balasan hunn,kamu gesekin kartuku,aku gesekin bibirku di setiap jengkal tubuhmu,setimpalkan?"godaku sambil menciumi dadanya Rosa tertawa "Deal!"cetusnya lalu terbahak.Kami lalu berciuman "Mama papa!,ga bisa tunggu di rumah aja"jerit Tasya sambil tolak pinggang Aku dan Rosa melepaskan ciuman kami lalu terbahak "Tadi aja Aca cium papa,kenapa mama ga boleh,kan papa juga sayang mama"kataku sambil mendorong badan Rosa bangkit "Pokonya ga boleh kalo di kantor papa,kalo di rumah baru boleh"pintanya terlihat serius Aku dan Rosa saling bersitatap "Alasannya apa sayang?"tanya Rosa sambil berjongkok di hadapan Tasya "Tante Nad nad bilang kalo papa sama mama ciuman di rumah,aku bisa dapat dede lagi,aku kan mau dede perempuan biar aku ada teman main barbieku"kata Tasya polos Sontak aku terbahak dan Rosa menepuk jidatnya "Astaga....adikmu yang...ga ada hal lain apa yang bisa dia ajarin sama ponakannya"keluh Rosa Aku bangkit lalu menggendong Tasya "Pinter banget ya anak papa,nanti deh di rumah papa ciumin mama biar kamu punya dede lagi"kataku sambil menciumi pipinya gemas "Betul ya pah?"tanyanya sambil meraup wajahku dengan kedua tangannya yang mungil "Iya sayang...tapi tunggu dede Ello bisa lari dulu ya..kasihan mama kerepotan"kataku "Awas kalo bohong!,soalnya eyang kung ciumin eyang ti trus tapi eyang ti ga punya punya dede"cerocos Tasya lagi Aku dan Rosa benaran terbahak keras banget.Tasya cemberut. "Udah sayang,waktunya kita pulang.Nanti burgermu di makan papa"kata Rosa bangkit mengambil Tasya dalam gendonganku "Aca mau nya papa antar kita ke bawah"tolaknya sambil memeluk leherku "As your wish princess"kataku pada Tasya "Yang,kotak makannya nanti bawa pulang ya!,masih ada buahnya"kata Rosa. "Iya..hunn"kataku sambil berlalu dari ruanganku dengan Tasya dalam gendonganku Kami menyusuri loby dengan Tasya di gendonganku dan tangan Rosa di genggaman tanganku.Rosa sibuk membalas sapaan karyawan kantorku sedangkan aku sibuk mendengarkan celoteh riang anakku.Family goal kan??sayang Ello ga di ajak. "Yap sampai princess"kataku menurunkan Tasya di depan pintu mobil Alparh putih milik Rosa.Rosa memang meminta mobil ini karena lega. Tasya melompat ke dalam dan langsung meraih bungkusan burgernya          "Papa mau?"tawarnya dari dalam mobil Aku menggeleng "Buat kamu aja,papa kenyang!"tolakku "Yang, udah awas aku mau masuk!"kata Rosa di belakang punggungku.Suster Tasya sudah duduk di depan samping supir setelah memasangkan selfbelt Tasya "Tunggu dulu hunn,give me a kiss first"kataku sambil menangkap pinggang Rosa Rosa terbahak sambil tengak tengok "Banyak orang yang,karyawanmu,tamu kantor,mungkin wartawan juga"kata Rosa sambil menahan dadaku dengan kedua tangannya "Siapa perduli,aku cium istriku,karyawanku tau,tamu kantor paling ngiri,trus kalo pun foto kita ciuman masuk tabloid gosip,public bakal tambah yakin kalo pernikahanku bahagia dan itu kenyataan.Trus...." "Apalagi?"potong Rosa "Cewe cewe bitchy di luar sana bakal mundur karena nyatanya aku cinta mati sama kamu"lanjutku Rosa tertawa "Gombal dan melted..i love you my husband"kata Rosa sambil menatap mataku "Love you too my wife...with my life"balasku Kami lalu berciuman.Tak perduli banyak orang,Rosa istriku dan akan trus jadi istriku. "Papa!,mama!,aku bilang di rumah aja.Bikes!"jerit Tasya mengintrupsi ciuman kami lagi.Rosa tertawa dalam pelukanku "Maaf sayang.bikes apa?"kataku "Bikin kesel!"jeritnya sambil melengos Aku dan Rosa tertawa lagi "Hasil ajaran Nad nad lagi yang"kata Rosa sambil melepaskan pelukannya di tubuhku. Aku menahan lengannya "Hati hati ya!"kataku sambil mencium keningnya Rosa mengangguk lalu masuk mobil "Aca ga cium papa?"godaku pada Tasya "Ga...aku lagi ngambek"katanya jutek sambil melengos Aku dan Rosa tertawa "Okay,kerja lagi sana,dah sayang"kata Rosa mendorong tubuhku Pintu mobil akhirnya tertutup dan berlalu keluar area kantorku.Saat aku berbalik,dua orang satpam sudah senyum senyum ke arahku "Mesranya pa Andra!"goda salah satu satpam Aku tertawa sambil melangkah ke arahnya "Harus pa!,yang penting sama istri sendiri bukan sama istri orang"kataku sambil menepuk bahunya lalu berlalu ke ruanganku lagi.          Malam harinya aku pulang telat karena ada undangan makan malam.Saat aku tiba di rumah aku menemukan Rosa tertidur di sofa ruang keluarga bersama Ello di sisinya dan Tasya yang meringkuk sambil memeluk pinggul Rosa yang tidur menyamping.Aku menghampiri sofa bermaksud mengancingkan blus hitam Rosa yang terbuka sisa menyusui Ello. "Maaf pa,mau di pindahin ke kamar ga?" Aku menoleh ke dua suster anakku yang berdiri canggung. "Saya aja sus,kamar anak anak udah di semprot obat nyamuk belum?"tanyaku "Sudah pa dari tadi,Ac nya juga sudah dingin"lapor suster yang satu "Okay,bukain pintu ya,saya gendong Tasya dulu"perintahku Mereka berlalu "Ayo princess kita pindah!"kataku sambil mengangkat tubuh Tasya pelan pelan ke kamar Aku mencium kening Tasya sebelum berlalu keluar kamar.Susternya sudah mengambil tempat tidur di bawah ranjang Tasya. "My boy...gemesnya"kataku menciumi pipi gembil Ello saat aku menggendongnya ke kamar juga Aku menyelimuti Ello dan memposisikan tidurnya tengkurap agar perkembangan otaknya bagus lalu keluar kamar "Tinggal istri kesayanganku,kamu pasti cape nunggu aku pulang sampai ketiduran"kataku sebelum aku membopong tubuh Rosa ke kamar Rosa menggeliat pelan dalam gendonganku lalu menyusup dalam pelukanku.Aku tertawa melihat pose tidurnya Aku merebahkan tubuh Rosa pelan pelan di kasur.Mencium keningnya lalu menyelimuti tubuhnya lalu aku bergegas mandi.Selesai mandi aku bergegas ke ruang kerjaku di rumah.Mumpung mereka semua tidur aku punya banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaanku untuk bahan meeting besok Aku tenggelam dalam pekerjaanku sampai jam di dinding menunjukan jam 11 malam.Aku membuka kaca mataku dan memijat keningku          "Udah cape kerjanya!" Aku menoleh ke arah suara.Rosa berdiri bersandar si kusen pintu ruang kerjaku yang terbuka.Dia sudah berganti baju dengan kimono tidur hitam panjang sutranya yang bermotif floral "Sayang kok bangun?"tanyaku Rosa tersenyum "Karena suamiku belum aku urus nanti dia ngambek trus besok kartuku di tawan"katanya sambil beranjak melangkah ke tengah ruang "Hm...kamu lebih takut kartumu aku sita di banding amarahku?"godaku Rosa tertawa pelan "Iya dong,nanti aku ga bisa senang senang.Masalah amarahmu bisa aku redam yang"balasnya "Oya?,kamu terlalu percaya diri sayangku.Apa yang bakal kamu lakuin buat redam amarahku?"kataku sambil menyenderkan punggungku yang lelah ke badan kursi kerjaku "Sesuatu di balik kimono tidurku yang,masih aja pura pura"keluhnya sambil menghela nafas pelan Aku tertawa pelan "Aku benaran ga tau kok,coba kamu kasih liat dong"pintaku "Oya....?...yakin kamu lupa?"kata Rosa merajuk manja "Coba buka!,aku mau lihat!"perintahku Rosa membuka simpul tali di pinggangnya dengan senyum mengoda Dan saat kimono tidurnya terlepas,aku ternganga sampai aku mereguk ludahku dan bangkit terduduk dari sandaranku Rosa tertawa dengan penuh kemenangan melihat reaksiku          Oh...God!,Rosa pakai lingerie hitam sebatas pahanya yang menerawang memperlihatkan celana dalam hitamnya dan dia tak memakai Bra.Dadanya membusung dengan puncak yang begitu kentara di balik lingerie yang dia kenakan "Masih mau nawan kartu debitku?,padahal aku bisa pakai untuk beli sesuatu yang memuaskan fantasimu?"goda Rosa Aku mengusap wajahku kasar "Satu dari hasil buruanmu yang berfungsi baik untuk kesenanganku.Aku ga akan tawan kartumu yang,aku cuma bercanda"sanggahku dengan suara yang mulai serak "Oya...?"goda Rosa "Sini yang!"pintaku mengabaikan omongannya "Ga kamu yang ke sini,di situ sempit"tolaknya sambil menggeleng pelan Aku buru buru bangkit menghampirinya dan langsung mencium bibirnya dengan hasrat yang sudah di ubun ubun Rosa mengerang bersamaan dengan remasan tanganku di dadanya.Aku semakin bernafsu mencium bibirnya "Wait!,kita pindah!"jeda Rosa dengan nafas terengah mendorong dadaku menjauh "Kamu mah rese!"kataku kesal.Ga tau apa aku udah di mode on banget "Kalo di sini kita ribet mesti pake baju lagi buat balik ke kamar.Kalo di kamar mau semalam suntuk juga aku pasrah"kata Rosa Benar juga.Aku langsung membopong tubuhnya sampai dia memekik "Berisik nanti anak anak bangun!,aku malah mesti jadi baby sitter"keluhku sambil memukul b****g Rosa di panggulanku Rosa tertawa dengan membekap mulutnya sampai kami tiba di kamar "Time to play babe"kataku merangkak di atas tubuh Rosa yang telentang di atas ranjang besar kami.Tentu saja setelah melucuti bajuku dengan tidak sabar "I'm yours my majesty till the end of my life"bisiknya sambil membuka kakinya lebar lebar.. Yap...aku undur diri dulu ya.Cerita tentang Rosa yang di undang pertama kali sama bundaku besok ajaa ya Di cerita ini akoh pakai gaya flashback di mix dengan kehidupan Andra dan Rosa sudah menikah ya...biar ga boring.... Okay?,....okay ae lah.... Don't forget to vote comment and follow yakk Kiss and love ❤❤❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD