14.Tired

2348 Words
Aku bergegas mengganti bajuku dengan seragam tidurku dan menggosok gigi serta mencuci mukaku.Biar kalo Andra cium aku kan wangi.Eh...apa sih kok jadi kecentilan gini.Argh.....aku mengacak rambutku kesal.Tapi sedetik kemudian aku langsung merapihkan lagi rambutku Aku bergegas keluar kamar tentu saja setelah aku yakin dengan penampilanku,aku takut Andra ngambek.Tapi saat tiba di ruang tamu ,aku mendapati Andra sudah tertidur pulas di sofa Dia pasti cape banget,pulang dari Aussie langsung ke rumahku bahkan menjemputku di sanggar. "Cha!" "Astaga!,emak kagetin Ocha aja"keluhku Emak tertawa pelan "Ga baik anak perawan liatin anak bujang tidur"ledek emak Aku merona "Apaan sih mak?,Ocha bangunin dulu biar Andra pulang"kataku "Eh...biar aja.Biar dia tidur,tar ada apa apa di jalan kalo dia nyetir mobil kondisi ngantuk" "Nginep maksud emak?"kataku terbalek "Iya...babeh yang nyuruh,babeh tadi liat juga dia tidur.Kasianan tuh bocah pasti cape banget.Australie kan jauh Cha mesti pake pesawat"jelas emakku seakan aku ga tau "Ya udah"kataku berbalik ke arah kamar "Ambilin selimut,takut dingin sama nyamuk kan banyak Cha"perintah emak Aku berlalu ke kamar mengambil selimut.Emak sudah masuk kamar waktu aku tiba di ruang tamu lagi dengan selimut di tanganku Aku mendekat ke arah sofa tempat Andra tidur.Aku selimuti tubuhnya yang memanjang di sofa "Kamu cape banget ya Ndra?"lebih ke diriku sendiri Aku usap wajah tidur yang tetap terlihat ganteng.Janggutnya berbewok lebat,kayanya dia ga bercukur.Akhirnya aku mencium pipinya lembut sebelum aku beranjak ke kamarku lagi dan mematikan lampu ruang tamuku Aku tidur gelisah di kasurku.Bayangan Andra yang tertidur pulas di sofa ruang tamu mengusik pikiranku.Kasihan deh,kalau dia di rumah pasti dia nyaman di kamar mewahnya.Di rumahku mana panas dan dia harus tidur di sofa.Belum nyamuk yang beringas yang mungkin menyerangnya Jam 2 pagi,saat aku melihat jam di dinding kamarku.Aku beranjak bangun untuk mengambil air putih,sekalian menengok Andra tidur Aku keluar kamarku berusaha tidak menimbulkan suara.Andra masih tidur di kegelapan ruang tamuku.Aku memilih meneruskan langkahku ke dapur rumahku.Aku mengambil air dingin dari kulkas.Segarnya setelah aku menghabiskan segelas air putih dingin.Aku mengisi gelas kosongku lagi untuk persediaanku di kamar.Lalu beranjak lagi dari dapur.Saat melintasi ruang tamu,aku melihat Andra bangun terduduk di sofa "Ndra!"tegurku sambil menghampirinya "Cha...jam berapa sekarang?"tanyanya dengan suara serak yang seksi "Jam 2,kamu kenapa bangun?"tanya sudah berdiri di hadapannya yang terduduk "Kok aku ga di bangunin?" "Babeh ga izinin kamu pulang,kasihan kamu ngantuk" Andra tertawa pelan "Mau minum?"tanyaku "Boleh" "Nih!"kataku sambil menyodorkan air di gelas yang aku bawa Dia meminumnya sampai habis "Lagi?"tanyaku kasihan "Cukup Cha" "Okay...bobo lagi ya,masih malam"kataku sambil menaruh gelas kosong di meja "Temenin bentar Cha!"pintanya "Kamu udah  terlalu besar buat aku kelonin"godaku Andra tertawa lagi "Apa terlalu besar juga untuk kamu tetein?"godanya Gantian aku yang tertawa "Please Cha,aku masih kangen kamu.Sini kamu duduk!"katanya sambil menepuk tempat di sebelahnya Aku menurut duduk di sebelahnya "Kamu gerah ya Cha?"tanyanya tiba tiba "Kenapa gitu,kamu gerah ya?,maaf ga ada AC"kataku "Ga,di sini cukup dingin kok,makanya aku minta kamu angetin"godanya lagi "Jangan main main Dra,udah malam,omonganmu terlalu m***m"peringatku padahal aku sendiri udah deh deg an dari tadi Tiba tiba Andra memelukku dari belakang "Kangen banget sama baumu Cha,apalagi kamu keringatan gini"bisiknya di tengkukku Aku meremang "Ndra nanti orang rumah bangun"bisikku "Jangan berisik makanya kamu!"katanya sambil menciumi rambutku "Ndra....kamu mau ngapain?"bisikku "Menagih janjimu sayang,kan aku udah bersikap manis"bisiknya sambil mengusap pahaku Aku menahan nafas "Yang benar duduknya Cha!"bisiknya sambil mendorong tubuhku bangkit.Dia lalu bergeser mengangkang di sofa sambil bersandar dan aku hanya diam mematung "Sini duduk"katanya menarik tanganku agar duduk di antara kakinya yang terbuka lebar Aku duduk menurut "Ndra beneran aku takut ada yang bangun!"bisikku "Makanya kamu jangan bawel,mesti gerak cepat"bisiknya lagi dan mulai membelai pahaku lagi Aku menahan nafas sambil meremas pahanya "Kamu pinter pake daster gini Cha,bikin aku lebih gampang"masih berbisik Aku sudah tak menanggapi.Andra sudah makin bergerak.Satu tangannya masuk lebih dalam ke balik daster tidurku dan tangan yang lain sudah meremas dadaku lembut.Aku menggelinjang dan desahanku sudah sulit di tahan "Sayang...be quite....please"bisik Andra di telingaku Aku menggigit bibirku untuk menahan serangan Andra.Tangannya sudah masuk dari bagian atas dasterku dan tangannya yang satu sudah mengusap celana dalamku lembut.Aku makin menggelinjang gelisah.Belum lagi nafas Andra yang juga terengah di dekat tengkukku "Ah...ah...ss...s..."desahanku lolos juga tanpa bisa aku tahan.Aku menoleh ke belakang tapi Andra membungkam mulutku dengan ciumannya.Aku membalas lumatannya pelan sambil sesekali mendesah pelan Aku terbelak saat Andra meloloskan jarinya dan bergerak keluar masuk.Kakiku berubah seperti jelly dan aku benar benar terengah dalam kendali Andra.Ini gila dan sangat gila.Aku meremas paha Andra dan Andra terdorong ke belakang saat aku mendorong tubuhku ke belakang "Pegang punyaku yang!"perintah Andra berbisik Aku meraba raba bagian bawah Andra yang berada persis di belakang bokongku "Masukkin tanganmu yang"rengek Andra menahan nafas agar aku mudah menyelinapkan tanganku ke balik celana panjang Andra Oh God...benar benar menegang sempurna aku rasakan.Panjang,besar dan hangat.Pikiran mesumku mengembara liar.Aku meneguk ludahku ketika aku mulai mencengkaramnya lembut.Andra mendesah juga dalam kendaliku "Naik turun yang!"bisiknya memerintah Aku bergeser dan mulai bergerak sesuai perintah Andra. "Yah....seperti itu sayang,you learn so faster.Ah....ah...arg...."bisik Andra bercampur desahan karena dia sudah berhenti menciumi leherku. Kami terus bergerak.Mendesah dan menggeliat lembut.Saling bergerak,meremas,mengusap.Saling berusaha memuaskan.Aku terengah,Andra pun terengah dengan deruh nafasnya yang terasa hangat di tengkukku "AH...!"jeritku saat aku merasa meledak dan basah bersamaan.Andra melepaskan diri dan mengusap tangannya yang lengket di pahaku.Aku masih bergerak pelan. "AH...Cha!"jerit Andra bersamaan gerakan tangannya yang menarik tanganku keluar.Andra terengah dan aku juga masih terengah. Kami saling mengatur nafas,sampai Andra memeluk pinggangku dan mencium rambutku yang berantakan di punggungku "Terbayar sudah pelunasanmu yang"bisiknya Aku tertawa pelan masih dengan nafas terngeah "Ayo bangun kamunya!"kata Andra mendorong tubuhku "Bentar,kakiku masih lemas"renggekku Andra tertawa pelan "Aku juga masih mau peluk kamu,tapi nanti ada yang bangun,tadi kan kita sempat jerit"goda Andra Aku tersadar langsung bangkit berdiri dan memperbaiki dasterku dan tentu saja celana dalamku yang sudah lembab sekarang Andra tertawa pelan melihat kelakuanku "Jangan ketawa kamu,kan kamu bikin berantakan"keluhku "Mau aku bantu benerin?"ledek Andra sambil meraih pahaku Aku mundur sambil menutup bagian bawah dasterku "No...kamu malah bakal bikin tambah berantakan"tolakku "Untung kamu ga pakai Bra,sengaja ya?"goda Andra lagi Aku merona "Kalo tidur ga bagus pakai Bra,sayang!"balasku Andra tertawa lagi "Minum Cha,aku haus banget bis olah raga"goda Andra "Olah raga?..hm...perumpamaan yang menarik"ledekku "Udah buruan,atau aku telentangin lagi di sofa!"ancam Andra Aku merengut "Siap tuan Syahreza"sahutku sambil berlalu ke dapur Andra sudah tiduran lagi saat aku kembali dari dapur "Nih sayang!"kataku "Aku udah jadi kesayanganmu nih sekarang?"godanya sambil bangkit bertumpu dengan tanganku "Ga mau juga ga apa"jawabku jutek Andra menghabiskan segelas air yang aku bawa "Abis macul pa?"ledekku saat menerima gelas kosong yang Andra sodorkan "Iya yang,kamu nyuruh aku kerja tapi aku ga di biarin nyusu,aku hauslah!"balasnya sambil tersenyum jahil "Oya?...masih kurang aja bapak,padahal saya udah di acak acak"keluhku Andra tertawa sambil meraih pinggangku dan memeluknya "Makasih ya yang!"desisnya di hadapan perutku Aku usap rambutnya "Iya...bobo yak,besok kamu kerja kan?,udah jam 3 pagi"kataku mengingatkan Andra mengadah menatapku "Iya...tapi besok lagi ya?"godanya lagi Aku buru buru melepaskan tangannya yang melingkar di pinggangku "Aku udah ga punya utang"kataku sambil mundur dari hadapannya "Aku bakal bikin kamu trus berhutang sayang!"balasnya "Dih ga akan!"kataku sambil berlalu "Night Cha!"jerit Andra menahan langkahku "Night Ndra"balasku lalu melanjutkan langkahku ke kamar Di kamar aku senyum senyum sendiri.Ajaibnya aku langsung tertidur saatku kepalaku menyentuh bantal.Hm...bahaya nih kalo aku mesti di sentuh Andra dulu baru bisa tidur "Loh kamu udah bangun?udah mandi juga,mandi di mana?"tanyaku kaget keesokan hari nya "Kamu yang kesiangan bangun.Aku mandi di kamar Rafiq"ledeknya sambil menyesap kopi di tangannya "Yang lain kemana?"tanyaku sambil melangkah mendekat ke arahnya "Dua adikmu sudah berangkat sekolah,emak pamit ke pasar dan babeh pergi dengan tamu yang datang"jawab Andra "Siapa?" "Aku ga tau"jawab Andra mengangkat bahu "Kamu udah sarapan?"tanyaku sambil menyeret bangku meja makan di sebelahnya lalu duduk "Yap...dan itu bubur ayam bagianmu"kata Andra menunjuk semangkuk bubur di meja dengan lirikan matanya "Okay"kataku mulai makan buburku Cup!,Andra mencuri cium pipiku sekilas "Morning kiss babe"katanya sambil cengar cengir "Thiefs"desisku jutek Andra tertawa pelan "Kamu pulang dulu apa langsung ke kantor?"tanyaku sambil makan lagi buburku "Pulang hunn,jasku kotor semua,termasuk celana dalamku,kan kamu bikin lengket semalam"godanya Aku merona "Jorok!"ledekku dengan muka merona Andra terbahak lalu kami terdiam "Apa sih liatin aku kaya gitu?,risih tau!"keluhku "Kamu seger banget,rambutnu basah,sexy!"desis Andra sambil memainkan rambut basahku "Gelagat ga bagus nih!"keluhku Andra bergeser dan menarik pahaku agar tubuhku menghadapnya.Aku gelagapan "Andra...mau apa lagi?"tanyaku "Mau nyusu sih,tapi kamu pakai Bra"keluhnya sambil meremas sebelah dadaku Aku menggigit bibirku "Repot kalo aku ga pakai Bra Ndra" "Aku malah senang kok"katanya sambil menenggelamkan wajahnya di dadaku dan menciuminya.Aku mendesah pelan. "Andra...."rengekku berbisik "Hm....enak Cha...kenyal"katanya di antara gerakannya memduselkan wajahnya di dadaku.Aku sampai harus mencengkram tepi bangku yang aku duduki "Nanti emak pulang Ndra"bisikku lagi Tapi Andra tak perduli malah ciumannya naik ke leherku dan tangannya menjambak rambut basahku untuknya memudahkan menciumi leherku.Aku mendesah menghadapi serangannya Drt....drt....handphone Andra di meja berbunyi "Handphonemu Ndra....angkat dulu!"kataku "Bentar hunn..tanggung!"katanya di antara ciumannya di leherku "Ih!,angkat dulu!"perintahku sambil mendorong bahunya Andra menggeram kesal. Aku menjulingkan mataku ke arahnya.Andra tertawa sambil mengacak rambutku lalu mengambil handphonenya "Siapa?"tanyaku "Bunda"sahutnya langsung mengangkat panggilan telepon Aku memperhatikannya dengan deg deg an "Ya bun!,...aku di rumah Rosa...hmm..ketiduran akunya...ya...bentar lagi aku pulang...iya bun..hah!,Rosa?...ada di sebelahku"jawab Andra lalu menoleh ke arahku yang sedang menguping pembicaraannya dengan deg deg an.Bundanya telepon lagi.Aduh gimana ini? "Bunda mau ngomong!"kata Andra sambil menyodorkan handphonenya ke arahku Aku menggeleng tanpa suara "Buruan ga enak,aku udah bilang kamu di sebelahku"katanya memaksa Aku akhirnya menerima handphone Andra.Aku menghela nafas pelan sebelum bicara "Halo..."kataku terbata "Halo...Rosa ya?,ini bunda Andra"katanya mengenalkan diri "Iya tan" "Bunda aja Ros,bunda ga biasa di panggil gitu"pintanya sambil terkekeh pelan "Iya bun..." "Nah begitu,maaf ya Andra bikin repot" "Ga kok bun,ga repot kok Ocha"kataku tanpa sadar menggeleng Andra tertawa pelan.Aku memukul pahanya "Tetap aja,bunda mesti minta maaf.Gimana kalo sebagai ucapan maaf ,bunda undang kamu makan malam jumat malam ini.Biar Andra jemput"undang bunda Andra "Eng....gimana ya?"kataku gugup "Kenapa?"tanya Andra "Bunda undang aku makan malam"bisikku sambil menutup horn telepon "Ya udah jawab iya!"perintah Andra "Tapi..."tolakku "Udah buruan bunda nunggu!"kata Andra mengingatkan Aku menghela nafas pelan "Ros....gimana?" "Hm....okey bun,nanti Ocha datang"kataku akhirnya "Good ,bunda tunggu ya.Andranya mana?" Aku langsung memberikan handphone ke Andra lagi "Ya bun?...hm...iya okey...nanti Andra ajak.Iya bunda sayang,ini mau pulang.Love you too bun"kata Andra menutup obrolannya Aku terdiam "Cie...cie...yang grogi di telepon calon mertua"goda Andra "Apaan sih kamu!"kataku jutek Andra terbahak "Baru ngomong di telepon doang ,gimana kamu ketemu bunda?,bisa mendadak gagu kamu"ledek Andra lagi Aku terdiam.Andra benar,baru dengar suaranya aja aku gugup,gimana ketemu?.Suara bunda Andra terdengar lembut dan anggun. "Makanya batalin aja deh undangan bunda"kataku "Hei...nanti bunda malah marah"Andra mengingatkan "Tapi Ndra....aku malu"keluhku Andra tertawa "Sejak kapan kamu punya malu.Udah ah ada aku,kalo kamu malu,datangnya pakai helm"ledek Andra Aku menatapnya kesal "Andra ih ...!"jeritku "Iya maaf...oh ya pegang ini!"katanya menyodorkan kartu berlogo bank terkenal padaku setelah dia mengeluarkannya dari dompet yang di ambil di saku belakang celananya "Buat apa?" "Kamu pegang,beli sesuatu yang pantas buat kamu pakai ke rumahku"kata Andra santai "Ga usah,kayanya hasil belanjaku kemarin sama Tata ada yang cocok"tolakku "Kalo gitu pakai buat kamu ke salon" "Ga aku bisa make up sendiri.Lagian kalo perlu masih ada uang yang kamu kasih belakangan"tolakku lagi sambil mendorong tangan Andra Andra menghela nafas "Pegang ajaa sih!,atau mau aku transferin lagi ke rekeningmu"ancam Andra "Kamu kenapa maksa banget sih!" "Trus kenapa kamu bersikeras nolak!" Aku menggeram kesal "Ayo sayang,ambil ga!.Mau aku telentangain kamu dimeja?"ancamnya lagi Aku melotot "Kamu ga akan berani!"kataku mengejek "Begitu?,hm...nantangain aku!" "Kamu bisa di gorok babeh"kataku lagi "Ga mungkin,kalo kamu sampai berhasil aku perkosa,babeh ga akan punya pilihan selain nikahin kita.Itu malah mempermudah jalanku buat milikin kamu"jawab Andra santai "Aku ga takut!"kataku menantang Andra menangkap sebelah tanganku dan mencengkramnya kencang.Aku berusaha menyerang Andra dengan sebelah tanganku tapi Andra bisa berkelit dengan mudah,malah kedua tanganku dalam tawanannya. "Aku sabuk hitam teakwondo sayang,kamu ga akan bisa dengan mudah lawan aku"katanya sambil menatapku dengan senyum mengejek "Tetap aja aku ga takut"kataku sebenarnya aku bohong,jelas aku kalah lawan Andra yang tinggi menjulang gini.Aku cuma penasaran dia bakal gimana "Yakin?"tanya Andra sambil mendekatkan wajahnya ke arah wajahku Aku mundur sambil mengangguk.Dengan gerakan cepat Andra menarik tubuhku dan menelentangkanku di meja makan setelah dia menggeser mangkuk buburku ke samping "Masih ga takut?"tanya Andra menindihku Aku gelagapan.Bobot tubuhnya benar benar menghimpit tubuhku di meja "OKAY!,AKU AMBIL!"jeritku ketika Andra mulai mencium dadaku Andra menyeringai ke arahku lalu bangkit berdiri lalu dia menunduk mengambil kartunya yang sempat terjatuh karena serangan tanganku.Aku buru buru turun dari meja makan,takut emak atau siapa pun melihat adegan tadi.Sebenarnya aku bukan takut di perkosa Andra,dia perkosa juga aku pasrah.Ha...ha..parah ya aku??? "Ini ambil!"perintah Andra dan kami sudah berdiri berhadapan sekarang "Aku benar benar kaya Julia Robert sekarang,semalam kamu cabulin sekarang kamu kasih kartu kredit"kataku sambil menerima kartu itu dari tangan Andra "Cabulin?"tanya Andra sambil cengar cengir "Trus apa sebutannya?"jeritku jutek "Saling mencabuli sayang" "Oya?"kataku dengan nada suara mengejek Andra mendekat "Masih ada kok bekasnya di celana dalamku,walaupun udah mengering,mau pegang lagi ga?,besarkan punyaku?,kamu bakal jerit jerit kalo aku masukin"bisiknya c***l di telingaku Aku merona "Dasar m***m!"jeritku sambil mendorong bahunya Andra terbahak. "Udah ah aku pulang dulu,udah ampir jam 10,dan aku mesti ada di kantor siang ini"katanya pamit "Bukan dari tadi"kataku Andra mengacak rambutku "Kalo jutek bikin gemes,ayo antar aku ke depan"katanya sambil menarik tanganku "Tasmu Ndra?" "Udah di taro mobilku tadi"sahutnya sambil merangkul bahuku Di depan rumah dia berusaha mencium pipiku lagi,tapi aku keburu menghindar "Masih aja nyosor,nanti orang liat!"kataku sambil melepaskan rangkulannya di bahuku "Abis kamu gemesin"katanya "Udah sana jalan!"kataku sambil mendorong tubuhnya menjauh Andra tergelak pelan lalu perlahan menjauh ke arah mobilnya "Kabarin aku kalo udah sampai rumah!"jeritku sebelum Andra masuk mobil "Siap hunn"balasnya lalu masuk mobil dan berlalu dari halaman rumahku Aku menimbang kartu kredit Andra di tanganku.Platinum credit card.Ini limitnya bisa 150 juta atau malah no limit?.Andra mikir apa sih?,kita baru pacaran belum genap seminggu ini.Aku mesti cerita sama Tata,putusku.Aku bergegas masuk ke dalam rumah. Astaga Rosa..di kasih kartu kredit unlimited aja mesti di telentangain di meja makan... Kasih akoh aja sih kalo ga mau...kan akubbisa buat belanja ke alfa... Kalo kalian jadi Rosa bakal gimana???? Bakal nolak? Bakal ngerasa kaya Julia "Prety women"robert?yang mesti rela di grepe grepe trus di kasih dutrek?? Atau langsung ambil dari tangan Andra tanpa mesti mikir apa apa???? Coment yak....buat seru seru an aja See you next part tapi akoh bawa dulu ke part  mereka setelah menikah dan punya dua anak..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD