Faiz tahu Evi sedang dalam perjalan kembali ke rumahnya, tadi gadis itu memberikan kabar. Maka dari itu ia pun menantikan kedatangannya. Faiz ingin memberikan sambutan. Dua hari tak bertemu rasanya ada sesuatu yang hilang. Faiz merasa kesepian. Dulu saat tinggal di pelatnas, ia selalu memiliki banyak teman, dan selama sebulan ini ia selalu bersama Evi, jadinya saat Evi tak ada perasaannya tak menentu. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh namun Evi belum juga datang. Faiz mendadak khawatir. "Kamu malah melamun sih Iz." Terdengar suara Sekar, mamanya dari belakang. "Eh, Mama." Faiz agak terkejut. Ia memang tengah memikirkan keberadaan Evi yang sampai detik ini belum juga sampai di rumah, padahal berangkat dari Bandung sejak siang tadi. "Aku cemas, Evi kok belum datang juga." Faiz ter