Pagi ini, dengan menggunakan taksi online, Faiz Faisal tiba di apartemen Dian Larasati, seorang model dan juga selebgram yang tengah naik daun. Kedekatannya dengan Faiz Faisal membuat mereka semakin popular dan para warga net serta infotainment memberitakan jika keduanya memiliki hubungan khusus. Nyatanya, mereka belum jadian dan lagi tahap pendekatan. Meski demikian mereka banjir dukungan dari para penggemarnya. Pasangan ini dinilai serasi karena masih sama-sama muda dan berprestasi.
Dengan langkah perlahan Faiz memasuk lobi apartemen dan langsung menuju lift untuk segera tiba di lantai delapan.
Begitu tiba di lantai delapan ia menuju unit nomor 4.
"Aku pikir kamu ga jadi jemput aku." Dian tersenyum manis menyambut kedatangan atlet nasional yang kini sudah berdiri di hadapannya dengan tangan kanan yang dimasukkan ke dalam saku celananya dan tangan kiri disembunyikan di belakang pinggang.
"Jadi, dong! Masa aku bohong" Faiz pun membalas senyuman gadis pujaan hatinya. Ia beruntung bisa dekat dengannya. Sosok gadis itu banyak didekati oleh pemuda lain dari berbagai kalangan baik itu pengusaha atau pun dari dunia artis.
"Ini untuk kamu." Faiz menyerahkan satu buket mawar pink kesukaan Dian yang ia sembunyikan di belakang.
"Wah, terimakasih banyak ya, Faiz. Au suka banget!" Dian menerimanya dengan senang hati, ia lalu mencium aromanya.
"Sama-sama." Faiz pun ikut senang karena pemberiannya itu langsung diterima.
"Ayo, kita jalan-jalan!"
Faiz tak sabar untuk pergi bersama Dian Larasati.
"Masuk dulu yuk!" Dian mempersilahkan tamunya ke dalam.
Faiz pun mengangguk. Ia duduk sofa.
"Ya udah aku ambil tas dan nyimpen bunga dulu." Dian menaruh bunga pemberian dari Faiz di pas bunga dekat TV.
Tak lama ia masuk kamar dan mengambil tas merek terkenal dan kembali lagi dalam waktu singkat di hadapan Faiz.
"Kita jalan kemana?"tanya Dian.
"Kita ke mall sekalian lunch terus nonton ke bioskop." Faiz menyebutkan agenda mereka hari ini.
"Boleh. Kayanya seru juga kalau nonton." Dian setuju dengan rencana yang diajukan oleh Faiz.
"Maaf, ya. Aku ga bisa ngajak kamu jalan malam minggu, minggu lalu saja aku kena tegur karena lewat jam delapan malam." Sebenarnya Faiz sangat menyayangkan momen romantis seperti sekarang ini tak dilakoninya di malam minggu.
"Ga apa-apa kok, aku paham banget. Itu juga demi kebaikan kamu." Dian tahu jika Faiz Faisal akan bertolak ke Eropa, tepatnya ke Belanda dalam ajang turnamen Thomas Cup.
Keduanya lantas meninggalkan unit apartemen milik Dian Larasati dengan perasaan bahagia.
Mobil yang dkemudikan oleh Faiz melaju perlahan membelah jalanan ibukota. Faiz memakai mobil milik Dian.
***
Puas berbelanja keduanya langsung menuju sebuah restoran yang ada di dalam mall untuk makan siang. Berkeliling mall membuat perut keduanya keroncongan.
"Ini resto baru yang menunya enak-enak dan harganya murah meriah namun gak murahan." Dian memberikan informasi mengenai restoran tempat mereka berada. Ia sempat mengendorse nya.
"Ini milik anaknya Chef Dany," lanjutnya seolah tahu banyak.
"Benarkah?"Faiz baru tahu.
"Iya. Ini resto baru buka sebulan yang lalu" Dian seolah tengah menpromosikan temoat tersebutn
"Keren." Faiz pun kagum.
Keduanya segera masuk ke dalam dan duduk di pojok. Begitu pelayan datang, keduanya memesan menu masakan nusantara.
Puas makan siang dan berakhir dengan perut kenyang, perjalanan mereka lanjutkan dengan acara nonton di bioskop yang ada di dalam mall.
Tanpa mereka sadari, para kuli tinta dan papparazi mengintai keduanya, tentu saja tujuannya untuk mencari berita hangat yang akan mereka jadikan sebagai artikel gosip yang dinanti para penggemar masing-masing.
***
Bersambung