12

1094 Words

"Apa?" "Aku akan melamarmu tapi tidak dalam waktu satu Minggu. Tapi kupastikan dalam satu bulan, aku akan melamarmu." Aku memandanginya dalam diam, ingin tahu kesungguhan ucapannya dengan memperhatikan riak wajahnya. Seolah mengerti apa yang sedang kupikirkan, Mas Ferdi mengangguk. "Aku janji akan malamarmu tidak lebih dari satu bulan. Janji." "Baiklah, aku pegang perkataan Mas." Dia mengangguk. "Aku minta maaf karena kemarin sudah mengecewakanmu." "Gak papa, lupain aja." "Aku benar-benar minta maaf tentang yang kemarin. Aku tidak bermaksud merusak kebahagiaanmu." "Aku tau." Aku berpaling dari tatapannya. Seharusnya memang aku tahu, itulah konsekwensi menjadi yang kedua. Itu yang harus kuterima karena menjadi cadangan, menjadi pihak ketiga dalam rumah tangga orang lain. Akan teta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD