“ Want to accompany me to eat here ?” tanya Abram tapi wanita itu malah menatapnya dengan tidak suka. Buru-buru wanita itu masuk kembali ke dalam kamar mandinya mungkin untuk mengganti pakaian. Saat wanita itu keluar lagi Abram bisa melihat dress yang hanya menutupi sebatas bagian paha wanita itu dan bagian bagian bahunya yang terbuka. Wanita di depannya ini mungkin masih sekolah pikir Abram melihat dari wajah belia Via.
Ya wanita yang dilihat Abram itu adalah Via, dia pergi bersama Aldy dan teman-teman mereka yang lain karena Aldy mengatakan kalau teman dari sepupunya mengadakan pesta ulang tahun yang sangat mewah dan sangat cocok untuk mereka maka dari itu Aldy membawa Via dan dua orang temannya untuk ikut dalam pesta ini. Saat mereka tiba Lion mengatakan kalau kamar mereka adalah kamar yang belum ada penghuninya di deretan vila mewah itu, karena Aldy sibuk dengan Lion dan lainnya dia diminta Aldy mencarikan kamar untuk mereka dan berkahir memilih kamar yang ternyata sudah ada penghuninya.
Abram melihat datar wajah Via saat meninggalkan kamar itu dan setelah Via pergi barulah Abram berdiri sepertinya dia tidak akan membiarkan Via tersesat dan berakhir di kamar pria yang tidak bertanggung jawab. Perutnya yang lapar dia biarkan saja dan lebih perduli dengan keselamatan wanita muda yang sudah masuk ke dalam kamarnya itu.
“Hei wait,” panggil Abram dan Via berhenti dengan wajah cemas.
“What’s wrong sir ?” tanya Via dengan senyum yang dia buat-buat agar terlihat tenang serta ramah.
“Jika kau ingin kamar yang tidak ada penghuninya aku bisa menunjukkannya kepadamu. I can help you,” ujar Abram dengan aksen british yang kentara dan menghipnotis Via namun hanya sekejap.
“Oke fine,” kata Via akhirnya setelah berpikir keras. Vila besar itu memang terlihat ramai di dalam maupun halamannya sehingga Via memutuskan takut tersesat, sepertinya pria ini adalah teman Lion juga pikir Via karena wajah luar yang asing untuk Via.
Tidak sampai tiga puluh detik Abram sudah menunjukkan satu kamar kepada Via, letak kamar itu ada di hujung lorong dan sangat terpencil namun Via menyukainya saat dia membuka pintu itu. Pemandangan yang indah dapat Via lihat dari kaca dinding kamar itu, dia memutar tubuhnya dan mengucapkan terima kasih kepada Abram.
“Thank you sir,” kata Via dengan senyuman manisnya.
“Welcome. Oh my name is Abram,” ujar Abram lalu pergi dari sana tanpa sempat mendengar nama Via yang dia sebutkannya. Via kemudian menaikkan kedua bahunya kemudian menikmati tempat tidur yang empuk dengan menjatuhkan tubuhnya begitu saja. Menjadi orang kaya raya memang sangatlah indah pikirnya, andai dia menikah dengan Aldy nanti mungkin dia akan menikmati tidur di tempat tidur sebagus ini kelak. Mengingat Aldy dia teringat kalau kekasihnya itu belum menemuinya sedari tadi jadi Via memutuskan untuk keluar dari kamar itu sambil mengambil kunci kamar yang berupa kartu di atas meja.
Via menuju halaman luas yang langsung menghadap ke pantai, dia melihat banyak wanita berambut pirang serta coklat sedang memakai bikini yang sangat seksi menari mengikuti irama music yang Dj mainkan, Via mencari kekasihnya itu di antara kerumunan orang-orang disana. Kemudian terlihat Aldy dan beberapa orang lainnya sedang bermain di dalam kolam renang bersama wanita juga, Via tidak suka melihatnya meski Aldy tidak berdekatan dengan wanita-wanita itu dia tetap saja tidak suka.
“Aldy,” teriaknya memanggil nama Aldy keras mengundang beberapa pasang mata menatapnya. Aldy menatapnya lalu melambaikan tangan mengajak Via untuk masuk kedalam kolam renang bersama dirinya namun Via menggelengkan kepala. Tiba-tiba satu rangkulan di tangannya membuat Via memutar tubuhnya. “Hei Via right ? kamu pacar Aldy kan ?” tanya pria bernama Lion dan Via menganggukkan kepalanya.
“Kamu tidak memakai pakaian seperti gadis lainnya hem ? dan kamu harus mendapatkan hukuman,” kata Lion lalu mendorong tubuh Via masuk ke dalam kolam renang sehingga tubuhnya basah kuyup. Aldy yang melihat itu tertawa bersama yang lainnya sementara Via sudah sangat kesal, kemudian Lion mengulurkan tangannya kepada Via bukannya Aldy, kekasihnya itu sangat sibuk dengan permainan bola air konyol yang mereka lakukan sepertinya.
Via keluar dari kolam dan langsung di berikan handuk oleh Lion. “Sorry ya, ini hanya hukuman untuk menghibur mereka dank au juga.” Lion tertawa sementara Via menggelengkan kepala dengan gurauan Lion yang menurutnya tidak masuk akal. Dia sudah mandi dan sekarang harus kembali mandi lagi akibat perbuatan Lion.
“Kekasih mu sangat menikmati pesta ini jadi kau juga harus menikmatinya, siapa tahu setelah dari tempat ini hidup kalian berdua bisa berubah.” Lion merangkul bahu Via yang masih menatap Aldy di tempatnya sepertinya pria itu tidak perduli jika dia dibawa oleh Lion jadi sekalian saja Via ingin mengerjai kekasihnya itu.
Lion mengatakan kalau dia menyukai Via yang tidak cepat marah, jika dia memeprlakukan wanita yang bukan temannya seperti dia memperlakukan Via tadi sudah pasti wanita itu akan memakinya namun tidak dengan Via, Via terlihat sangat santai dan tidak perduli dengan yang Lion lakukan.
“Ayo aku kenalkan kau dengan teman-teman dekat ku,” ujar Lion dan kali ini Via baru berekspresi heran.
“Kau tidak ingin menjual ku kan Lion ?” tanya Via dengan raut wjaah mengancam sementara Lion tertawa keras.
“Tidak ada yang menginginkan wanita muda seperti mu, terlebih kau sudah punya kekasih.” Padahal di dalam hati Lion dia melihat jelas tadi Abram mengantarkan Via ke kamarnya, sudah dua tahun Abram sahabatnya tidak berinteraksi dengan wanita dan Via adalah yang pertama kalinya bisa membuat Abram melihat wanita lain selain Anna jadi Lion ingin mencoba mendekatkan Abram dengan Via, siapa tahu mereka cocok. Dia tidak perduli dengan Aldy, lagi pula wanita cantik seperti Via sepertinya tidak cocok dengan pria biasa-biasa saja seperti Aldy.
Sampai lah mereka di sebuah ruangan yang sangat luas dan sepertinya ruangan itu sangat private, mereka yang ada disana bisa melihat sebagian halaman luas luar vila dan juga pantai. Ada meja billiard dan juga bar tender yang bertugas disana. Terlihat ada empat pria yang luar biasa tampannya dengan dua orang wnaita yang menemani mereka.
“Kau membawa siapa Lion ! wanita baru mu ?” tanya salah satu pria disana dengan lesung pipi yang menghiasi wajahnya saat tersenyum meski Via tahu itu adalah senyuman mengejeknya.
“Perkenalkan semua ini adalah Via, dia teman ku yang sangat cantik bukan. Oh Via kenalkan si b******k ini namanya Ibra,” ujar Lion sambil melemparkan bola billiard kepada pria yang bernama Ibra itu. Disana Via melihat ada juga pria yang bertemu dengannya dan pria itu juga sedang menatap ke arahnya.
Bersambung….