"Haah, jadi tadi Kakak mengigau!?" "Mengigau? Aku bicara apa, Nur?" "Enghh, ehmmm, tidak jelas, Kak, Kakak bicara apa, Kakak mandi dulu, setelah itu kita makan," sahut Nur, wajahnya memerah, ia malu kalau harus mengatakan apa yang diucapkan Wahyu tadi. Nur bangkit dari duduknya. "Ayo, Kak, mandi" "Ehmm, iya." Wahyu tersenyum, dan senyumnya semakin lebar sambil menatap punggung Nur yang meninggalkan kamar. 'Hhh, imageku tetap terjaga sebagai pria cool. Kenapa juga harus kelepasan bicara seperti tadi, memalukan! Untung dapat akal, pura-pura mengigau. Pintarkan aku, hmmm' Setelah mandi, Wahyu menemui Nur yang sudah siap di meja makan, dengan lauk haruan bebanam, cacacapan asam (mangga). Mereka makan dalam diam, hanya Wahyu sesekali melirik istrinya. 'Bagaimana tidak gendut, Nur. Mak